Menanggapi hal tersebut, Politisi
Partai Golkar Maluku, Fuad Bachmid menganggap tidak masalah jika pasangan
penantang di usung oleh koalisi gemuk dan sebaliknya mereka hanya diusung oleh
2-3 parpol, karena menurutnya ranah pilgub bukan soal gemuk tidaknya koalisi
parpol, melainkan efektif tidaknya koalisi parpol parpol yang mengusung
pasangan calon itu dalam melakukan kerja pemenangan “Ini bukan soal Gemuk
tidaknya koalisi tersebut, ibaratnya kalau dalam tubuh terlalu gemuk tapi
banyak lemak juga kan sama, ini soal efektif tidaknya parpol parpol itu dalam
melakukan kerja kerja politik, jadi pokoknya mantaplah koalisi kita ini, tidak
kurus tidak gemuk, tidak gizi buruk juga, malahan padat dan berisi,” ujar Fuad
Bachmid, Jumat (22/12/2017)
Fungsionaris DPD Partai Golkar
Provinsi Maluku ini pun memuji komposisi koalisinya yang dianggap sangat
efektif dalam melakukan kerja kerja politik dalam setiap perhelatan Pilkada di
Maluku. “Masa orang tidak tahu sepakterjang Demokrat dan PKS dalam momentum
Pemilu di Maluku ini, faktanya mereka saat ini berhasil ambil masing masing
Pimpinan DPRD Maluku, apalagi Golkar yang punya sebagian besar Kepala daerah
yang berstatus kader maupun yang diusung di Pilkada, jadi secara matematis maka
kami ini koalisinya sedikit tapi berisi,” ujarnya
Fuad pun menambahkan bahwa
manajemen pengelolaan partai Koalisi dalam pentas pilkada jauh lebih efektif
jika hanya diatur oleh 2-3 Partai politik besar yang punya struktur yang rapi
ketimbang 5-7 koalisi partai yang tergolong belum memiliki jaringan struktur
partai yang bagus “Koalisi 2-3 partai besar jauh lebih mudah untuk didistribusi
dalam komposisi struktur tim pemenangan pasangan Calon, ketimbang 5-7 Partai
Koalisi yang harus berebutan dalam mengisi struktur Tim, karena setiap partai
pasti menginginkan porsi istimewa dalam tim, jadi kita hampir tidak ada beban
dalam menyusun struktur tim hingga kerja-kerja pemenangan parpol koalisi,” kata
Fuad.
Olehnya itu, Putra kelahiran
Kabupaten Buru ini optimis bahwa Pasangan Said-Andre akan memenangkan
pertarungan Pilgub Maluku dengan persentase tertinggi, apalagi hal itu didukung
dengan hasil beberapa lembaga survei salah satunya hasil survei terbaru dari MSS
yang menempatkan pasangan Said Assagaff–Anderias Rentanubun unggul sebesar 62%
ketimbang pasangan Murad Ismail–Barnabas Orno yang hanya memperoleh 17,30%. “Belum
masuk preseneling satu saja kita sudah diangka 60%, sedangkan yang dilapak
sebelah yang sudah jauh hari lari dengan prosneling empat saja hanya berada
dikisaran 17%, sisanya swing voters, jadi bagaimana kita tidak optimis menang
besar jika kita akan bergerak, jadi pokoknya kita lihat saja nanti” katanya.
No comments:
Post a Comment