BALI - Survei LSI ini hanya khusus pada
permintaan diajukan oleh sembilan parpol Koalisi Rakyat Bali (KRB), untuk
mengusung calon I Ketut Sudikerta (wagub Bali) dan IB Rai Dharmawijaya Mantra
(Wali Kota Denpasar). Lembaga Survei
Indonesia (LSI) telah merilis hasil perpaduan pasangan calon unggulan pemilihan
kepala daerah Provinsi Bali pada tahun depan. Namun, salah satu kandidat, I
Ketut Sudikerta, tidak sependapat dengan hasil jajak pendapat itu. Hasilnya,
terhadap kedua calon yang dipersiapkan untuk menandingi paket dari PDIP
(Koster-Coka Ace), hampir 70 persen responden memilih kombinasi IB Rai
Dharmawijaya 'Rai Mantra' Mantra sebagai calon Gubernur, dan Sudikerta sebagai
calon Wakil Gubernur (Dharma-Kerta). Meski hasil survei yang telah dirilis LSI
mengunggulkan duet Dharma-Kerta, tetapi Sudikerta menyatakan akan tetap maju
sebagai calon Gubernur Bali dari Partai Golkar.
"Itu sudah diumumkan di
pusat. Pusat yang umumkan, bukan saya. Kalau soal paket itu, ya itu yang
diumumkan di survei," kata Sudikerta usai tiba dari Musorprov DPD Golkar
Bali, di Lovina, Kabupaten Buleleng, Minggu. Dikatakan Sudikerta, saat dia ini
masih melakukan negosiasi politik untuk langkah ke depan. Yakni melobi parpol
yang masuk dalam lingkaran KRB, termasuk kepada Rai Mantra. "Tetap masih
nego, tapi saya tetap maju nomor satu. Karena itu komitmen saya. Karena
komitmen saya mau maju nomor satu," tegas Sudikerta ngotot. Meski begitu
Ketua DPD I Golkar Bali ini berjanji bakal mengikuti perintah pimpinan pusat dalam
menghadapi Pilgub Bali 2018. "Semua tetap pada induk partai saya. Tentu
saya akan patuh untuk amanah demi Bali," demikian kata mantan sopir angkot
ini. Kendati demikian, Sudikerta mengaku sikapnya bisa melunak dengan berbagai
pertimbangan. Menurut dia, ada dua syarat bila dirinya harus menjadi Cawagub
Bali 2018.
Pertama, kata Sudikerta, harus
ada keputusan dan penunjukkan resmi dari DPP Partai Golkar yang mencabut
rekomendasi dirinya sebagi Cagub Bali 2018, dan memberikan surat resmi untuk
maju sebagai Cawagub. Kedua, Sudikerta mengaku fungsi ekonomi pembangunan
diberikan kepadanya. Sehingga, lanjut dia, supaya mudah membangun Bali. "Kecuali
ada penugasan, ya saya tidak bisa menolak. Kalau penugasan partai, siapapun
ditugaskan pasti turut dan patuh pada partainya itu. Tapi kalau apapun nanti
terjadi (jadi Cawagub), itu ada syaratnya. Ya, saya harus diberikan mengelola
ekonomi pembangunan," ujar Sudikerta. Itu diharapkannya karena program
pembangunan untuk Bali masih berjalan dan harus diteruskan. "Masih ada
program pembangunan untuk meningkatkan ekonomi masyrakat. Seperti membangun
kembali jalan tol, juga bangun stadion sebagai fasilitas olahraga dan membangun
yang lainnya," ujar Sudikerta.
Dalam menghadapi Pilgub Bali
nanti, Sudikerta menyerahkan sepenuhnya kepada induk partai dan koalisi partai
politik, termasuk menunggu Munas Golkar yang akan melahirkan Ketua Umum Golkar
yang baru menggantikan Setnov. "Kalau saya diberikan menjadi Gubernur
Bali, maka pembangunan di Bali akan gampang terwujud. Jadi, pilih orang yang
berkomitmen penuh, yang tidak mengambil uang rakyat," pungkas Sudikerta.
No comments:
Post a Comment