Sunday, January 7, 2018

Golkar NTB : “Suhaili-Amin Pastikan Mendaftar Ke KPU Di Hari Pertama”

NTB - Dua Bapaslon (bakal pasangan calon) Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, yakni H. Moch. Ali Bin Dachlan-TGH. Gede Sakti dari jalur independen dan H. M. Suhaili FT – H. Muh. Amin dari jalur parpol, akan mengambil hari pertama pendaftaran ke KPU sebagai peserta Pilkada NTB 2018, Senin, 8 Januari 2018 hari ini. Kedua pasangan bakal calon ini pun sudah menyampaikan pemberitahuan ke KPU, bahwa akan datang mendaftarkan diri pada hari ini. Demikian disampaikan oleh Ketua KPU NTB, Lalu Aksar Ansori, yang dikonfirmasi Suara NTB, Minggu, 7 Januari 2018. “Ada bakal pasangan calon yang sudah konfirmasi secara tertulis untuk mendaftar pada hari Senin, yaitu Ali BD-Gede Sakti pada pukul 10:00 dan Suhaili-Amin pada pukul 14:00,” ujar Aksar.
Untuk menyambut kedatangan dua kandidat bakal pasangan calon itu, KPU juga sudah melakukan berbagai persiapan dan koordinasi dengan tim sukses pasangan bakal calon serta berbagai instasi terkait untuk memastikan proses pendaftaran berjalan lancar dan tertib. “KPU NTB sudah sangat siap dalam menyambut pendaftaran bakal calon untuk hari Senin sampai dengan hari Rabu. Kemarin juga kami undang semua tim penghubung bakal pasangan calon untuk menjelaskan semua aturan pendaftaran secara detail. Dengan Polda dan Bawaslu juga sudah koordinasi,” jelasnya. Selain itu, KPU NTB untuk memastikan kesiapan internalnya dalam menyambut pendaftaran pasangan bakal calon, dengan menggelar kegiatan simulasi proses pendaftaran. “Internal KPU juga sudah mengorganisir semua kerja-kerja teknis. Setelah kami pastikan pendaftaran diterima, kami siapkan juga konferensi per suntuk bakal pasangan calon,” ucapnya.
Ketua Harian DPD I Partai Golkar NTB, H. Misbach Mulyadi membenarkan pasangan Suhaili-Amin akan mendaftar ke KPU di hari pertama. Bakal pasangan calon yang diusung oleh tiga gabungan koalisi partai ini, yakni Golkar, Nasdem dan PKB itu, pada saat mendaftar akan membawa ribuan massa pendukungnya. “Insya Allah kita juga mendaftar Hari Senin, kita sudah siapkan semuanya,” jawabnya. Menurut rencana, Pasangan Suhali-Amin, terlebih dahulu akan berkumpul di Lapangan Umum Mataram, baru kemudian bergerak ke KPU bersama-sama dengan pendukung untuk mendaftar. Berbagai persyaratan administrasi pendaftaran, dipastikan Misbach juga sudah disiapkan dengan baik.
Ketua Tim pemenangan Ali – Sakti, Basri Mulyani, membenarkan bahwa pasangan dari jalur independen ini, akan mendaftar ke KPU di hari pertama. Berbagai persiapan dan persyaratan sudah dilakukan oleh pihaknya. “Ya hari Senin besok kita akan datang ke KPU untuk mendaftar. Insya Allah semua persyaratan sudah kami persiapkan,” jelasnya. Basri tidak menyampaikan teknis persiapan bagaiman pihaknya akan mendaftar. Termasuk estimasi massa pendukung yang akan dibawa saat mendaftar, tidak disebutkannya.
Untuk pasangan Ahyar Abduh-Mori Hanafi, juga sudah mengambil waktu pendaftarn di hari terakhir tanggal 10 Januari. “Insya Allah kita sudah putuskan akan mendaftar ke KPU tanggal 10, hari terkahir,” ujar kandidat bakal calon Wakil Gubernur, Mori Hanafi ketika dikofirmasi, usai menerima SK dukungan dari PAN, Sabtu pekan kemarin. Meski diusung oleh koalisi gemuk, yakni Gerindra, PPP, PDI-P dan PAN, pasangan Ahyar-Mori masih berharap tambahan dukungan partai, dari partai-partai yang masih belum jelas arahnya, yakni Hanura dan PBB. “Kita menunggu partai yang belum putuskan dukungan,” cetusnya. Sedangkan untuk pasangan Dr. Zulkieflimansyah – Dr. Sitti Rohmi Djalilah, yang diusung oleh koalisi Partai Demokrat dan PKS ini, sampai berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi, kapan waktu pasangan ini akan mendaftar ke KPU.

Golkar Malut Minta Relawan AHM-Rivai Mengedepankan Budaya Demokrasi

MALUKU UTARA - Ketua DPD I Partai Golkar Malut, Alien Mus di Ternate minta semua simpatisan Partai Golkar harus bersama-sama, bersatu dan bekerja untuk memenangkan AHM/Rivai. DPD Partai Golkar Maluku Utara (Malut) meminta agar seluruh kader dan simpatisan konsisten memenangkan pasangan Ahmad Hidayat Mus/Rivai Umar (AHM/Rivai) dengan cara elegan dengan mengedepankan budaya demokrasi tanpa gaduh. "Dengan adanya rekomendasi DPP Partai Golkar untuk pasangan AHM/Rivai, maka kepada seluruh pendukung AHM-Rivai jangan terpengaruh fitnah atau hujatan-hujatan yang tidak benar.  "Marilah bekerja dan berjuang untuk kemenangan Malut yang lebih baik ke depan. Politik itu dinamika, dinamika itu politik, apalagi dinamika antara kedua adik-kakak, kami pikir semua sama saja, karena di lapangan itu semua sama saja," ujar Alien. Sebelumnya, DPP Partai Golkar resmi mengumumkan dukungan terhadap bakal paslon Gubernur dan Wakil Gubernur dari beberapa daerah dalam Pilkada 2018 yang digelar di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (5/1/2018).
Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur dari berbagai daerah yang mendapat dukungan Partai Golkar salah satunya pasangan Ahmad Hidayat Mus dan Rivai Umar (AHM/Rivai) sebagai paslon Gubernur dan Wagub Provinsi Maluku Utara yang diusung Partai Golkar dalam Pilkada 2018 melalui Surat Keputusan (SK) Partai Golongan Karya Nomor : R-715 /GOLKAR/XXII/2017. Persetujuan Partai Golkar untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Maluku Utara ini berdasarkan usulan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Provinsi Maluku Utara. Sementara itu, tiga pasangan calon yang hampir dipastikan memenuhi syarat untuk dicalonkan setelah mendapatkan rekomendasi parpol diantaranya pasangan Ahmad Hidayat Mus-Rivai Umar yang didukung koalisi Partai Golkar dan PPP serta pasangan Muhammad Kasuba-Abdul Madjid Husen yang mendapatkan rekomendasi PKS, PAN dan Gerindra.

Untuk pasangan Burhan Abdurahman-Ishak Djamaluddin (Burhan/Jadi) yang diusung koalisi Partai Hanura, PBB, PKPI dan PKB telah mendapat dukungan dari PKB setelah partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar tersebut mengeluarkan SK bernomor 25133/DPP-03/VI/A.2/I/2018 yang mendukung pasangan Burhan/Jadi.

Golkar Gianyar sudah siap all out memenangkan Pilkada Gianyar 2018

GIANYAR - Pasangan Cabup-Cawabup Gianyar yang diusung Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) dipastikan bakal mendaftar ke KPU setempat, Selasa (9/1) besok. Partai Golkar Gianyar yang menjadi motor KGB mengusung paket Tjokorda Raka Kerthyasa-Pande Istri Maharani Primadewi (Kertha-Maha) bakal pembuktian bahwa Golkar Gianyar solid untuk memenangkan jagonya di Pilkada Gianyar 2018 dengan menbriefing jajaran kadernya.
Ketua DPD II Golkar Gianyar, I Made Dauh Wijana di sela-sela melayat ke rumah duka I Gusti Ketut Adhiputra di Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara Badung, Minggu (7/1) siang mengatakan briefing dan pengumpulan jajaran struktur dan kader Golkar Gianyar dilakukan di Kantor DPD II Golkar Gianyar, Minggu pagi kemarin untuk kesiapan deklarasi pendaftaran Kertha-Maha, Selasa (9/1) besok.   “Briefing kami kepada jajaran fraksi dan pengurus menindaklanjuti arahan yang sama kepada kader di pengurus desa dan kecamatan sebelumnya. Secara prinsip jajaran kader, pengurus dan anggota Fraksi Golkar sudah siap all out memenangkan Pilkada Gianyar,” ujar Dauh Wijana. Dauh Wijana membeber kesepahaman dan kesepakatan kader, pengurus dan jajaran Fraksi Golkar Gianyar untuk menangkan Pilkada Gianyar 2018 mengingat momentum Pilkada Gianyar sarat dengan uji nyali untuk menghadapi event politik berikutnya seperti Pileg 2019 dan Pilpres 2019. “Di Pilkada ini uji kekuatan mesin partai, uji daya jelajah dan soliditas kader Partai Golkar. Pemanasan mesin politik partai ya di Pilkada Gianyar 2018 ini,” kata Dauh Wijana.
Ketika ditanya soal strategi pemenangan di Pilkada Gianyar 2018 untuk para kader menurut Dauh Wijana adalah untuk internal partai saja. Sementara langkah-langkah dan strategi gerakan kader, diminta satu komando dengan konsolidasi sejak sekarang, harus  makin meningkat, seiring dengan naiknya tensi politik jelang Pilkada. “Artinya persaingan dan perebutan kantong suara untuk pemenangan Pilkada sudah nampak. Soal strateginya bagaimana, itu dapur yang tidak bisa kami publish ke media,” tambah politisi asal Desa Tegallalang, Gianyar. Dauh Wijana yang menjadi Ketua Tim Pemenangan dan membawa pasangan Cabup-Cawabup Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati-Dewa Made Sutanaya menangkan Pilkada Gianyar 2007 silam ini menyebutkan seluruh pengurus kader, fraksi diinstruksikan mengerahkan simpatisan dan binaan untuk mendukung Kertha-Maha. Karena Partai Golkar kini mengusung kader Partai Golkar maju sebagai Cabup. Tjok Ibah adalah anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Bali 2 periode.
Dauh Wijana membandingkan ketika Tjok Ace yang diusung Golkar 2007 silam bisa menangkan Pilkada. Padahal Tjok Ace bukan kader partai. “Sekarang Tjok Ibah adalah kader partai. Yang non kader saja bisa kita menangkan, walaupun perjuangannya berat, apalagi Tjok Ibah adalah kader partai,” tegas Dauh Wijana. Sementara untuk pendaftaran Kertha-Maha di KPU Gianyar nanti menurut Dauh Wijana, DPD II  Partai Golkar instruksikan mengerahkan juga kekuatan kader. Namun tidak mengerahkan massa terlalu banyak. Kertha-Maha yang akan mnendaftar dengan tema Sederhana dan Sempurna pada 9 Januari 2018 setidaknya akan diantar 1.000 pendukung. Paket Kertha-Maha ini diusung Partai Golkar, Partai Demokrat, PKPI, Partai Gerindra, dan Partai NasDem.

Demi Tegaknya Hukum Dan Keadilan Di Pilgub Bali Dibentuklah Tim Advokasi

BALI - Tim Advokasi Mantra-Kerta terbentuk di Kabupaten Badung Untuk mengawal aspirasi warga yang hendak menentukan pilhannya ke paslon Mantra-Kerta di wilayah Badung. Pasca dibentuk, tim advokasi Mantra-Kerta di Kabupaten Badung dipimpin oleh Ngurah Bagiada, SH, A.A Kencana Putra, SH, Ketut Suartika, SH dan puluhan advokat kawakan dan profesional lainnya. Pendukung maupun simpatisan Mantra-Kerta di Badung kini tidak perlu khawatir dalam melaksanakan hak politiknya, dan segala jenis gangguan hingga intimidasi apapun bentuknya akan di pantau dan langsung diproses demi tegaknya hukum dan keadilan dalam Pilgub Bali mendatang.
Tidak ada istilah ragu dalam memperjuangkan pemimpin terbaik yang pasti diyakini akan menjaga pertahanan ajeg Bali dan pengelolaan kesejahteraan masyarakat dimana Rai Mantra adalah sosok yang mencerminkan cita rasa Bali yang penuh kecerdasan, bersih, sopan santun, manis budi bahasa dan lembut perangainya. Sedangkan Sudikerta adalah sosok dengan entrepreneurship yang sangat mumpuni sehingga antusias masyarakat untuk mendukung Mantra-Kerta tidak perlu ragu dan siap dipantau oleh tim advokasi mapan yang profesional.

Frans – Kasmir Di Usung Golkar Dan Gerinda Untuk Pilkada Manggarai Timur

NTT - Dua partai terpaksa bongkar pasang kandidat bakal calon yang sudah usung sebelumnya oleh masing-masing partai. Partai Golkar dan Partai Gerinda berkoalisi untuk pilkada Kabupaten Manggarai Timur (Matim). untuk pilkada Matim 2018, Partai Golkar-Gerinda mengusung Frans Sarong sebagai bakal calon bupati dan Kasmir Don sebagai wakil bupati. Di mana jauh sebelumnya, Golkar mengusung pasangan Frans Sarong dan Ketua Golkar Kabupaten Matim, Jhon Nahas dengan tagline paket Sarnas. Hal yang sama, Kasmir Don yang adalah anggota DPRD Matim dari Partai Gerinda sebelumnya direkomendasikan oleh Partai Gerinda sebagai bakal calon wakil bupati yang berpasangan dengan bakal calon bupati, Anton Dergon.

Karena dua partai tersebut tidak memenuhi syarat minimal 6 kursi dan tidak ada partai lain yang berkoalisi, maka diputuskan Golkar dan Gerinda, ambil poros baru. “Golkar dan Gerinda sudah final berkoalisi untuk pilkada Matim, yakni Frans Sarong dikawinkan dengan Kasmir Don. SK dukungan sudah ada,” kata Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Matim, Filfridus Jiman. Menurut Filfridus, SK Partai Gerinda sudah diterima dan diserahkan ke bakal calon bupati dan wakil bupati, Frans-Kasmir di DPD Partai Gerindra Provinsi NTT di Kupang, Minggu (7/1). Hal yang sama, SK Partai Golkar akan diterima langsung di DPP Partai Golkar di Jakarta hari ini, Senin (8/1).
Filfridus menjelaskan, dipastikan pasangan bakal calon yang diusung Golkar-Gerinda mendaftar di KPU Matim pada hari terakhir batas pendaftaran, Rabu (10/1). Partai Golkar memiliki tiga kursi di DPRD Matim. Partai Gerinda memilki empat kursi. Sehingga pasangan Frans-Kasmir, total didukung tujuh kursi. “Golkar dan Gerinda akan rapatkan barisan bersama rakyat Matim untuk memenangkan pasangan Frans-Kasmir. Kenapa Golkar dan Gerinda tidak memilih usung paket lain? Jawabanya karena dua partai ini mau usung kader. Frans kader Golkar dan Kasmir kader Gerinda,” bilang Filfridus.
Sementara, bakal calon bupati, Frans Sarong membenarkan kesepakatan Partai Golkar dan Gerinda untuk mengusung dirinya bersama Kasmir Don. Kata dia, SK dari Gerinda sudah diterima. Senin (8/1) hari ini, SK dari Golkar diterima di DPP Golkar di Jakarta. Sehingga, dijadwalkan pasangan Frans-Kasmir dipastikan daftar ke KPU. “Iya benar, dua partai ini sudah melakukan rapat dan disepakati. Saya dan pak Kasmir yang diusung jadi calon bupati dan wakil bupati. Tadi kami sudah terima SK dari Gerinda dan besok kami ke Jakarta untuk terima SK Golkar,” ujarnya. Sehingga untuk diketahui, pilkada Matim 2018 bakal ada lima pasangan calon atau paket yang mendaftar ke KPU Matim diantaranya pasangan Tarsisius Syukur dan Yoseph Biron Aur atau paket Tabir, pasangan Marselis Sarimin Karrong dan Paskalis Sirajudin atau paket Merpati, pasangan Andreas Agas dan Stefanus Jaghur atau paket Aset. Selain itu, pasangan Frans Sarong dan Kasmir Don dan ada pasangan Bonefasius Uha dan Fransiskus Anggal atau paket Nera, yang memilih maju melalui jalur perseorangan. Sementara Jadwal pendaftaran di KPU, Senin (8/1) hingga Rabu (10/1).

Friday, January 5, 2018

Ketua DPD Golkar Jayapura Di Pinang PDIP Untuk Pilgub Papua

PAPUA - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri menetapkan John Wempi Wetipo dan Habel Melkias Suwae sebagai pasangan calon gubernur dan wakil pubernur di Pilkada Papua 2018. Adapun alasan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri memilih keduanya yaitu "Yang paling hebat dari beliau (Jhon Wempi) menerima penghargaan KPK terhadap LHKPN," kata Megawati di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta. Untuk diketahui, John Wempi berstatus sebagai bupati Jayawijaya dua periode. Sedangkan Habel Melkias merupakan ketua DPD Golkar Jayapura yang juga mantan Bupati Jayapura.
Megawati melihat sosok Habel Melkias sebagai seorang yang berlatar belakang pendidikan. Selain itu, Hebel juga pernah menjabat sebagai guru di kantor sosial Jayapura. "Kenapa saya pilih orang berlatar pendidikan? Karena di Papua banyak sekali orang yang berpotensi dalam dunia olahraga makanya dengan beliau jadi pemimpin, semua bisa terealisir dan membangun bidang pendidikan," pungkasnya.

Thursday, January 4, 2018

Ketua DPD I Golkar Bali Akan Fokus Mengurus Partai Saja Bila Tetap Jadi Nomor Dua

BALI - Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta berpegang pada rekomendasi DPP Partai Golkar beberapa waktu lalu untuk mencalonkan dirinya sebagai Gubernur Bali. Sehingga ia menolak keputusan partai yang menjadikan dirinya sebagai bakal calon wakil gubernur mendampingi Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra atau Rai Mantra. "Saya akan mundur (dari pencalonan) dan fokus mengurus partai saja bila saya tetap ditugaskan sebagai nomor dua (wakil gubernur)," kata Sudikerta ditemui di Rumah Aspirasi Sudikerta, Jalan Drupadi, Denpasar, Kamis, 4 Januari 2018.

Setahun lalu, ujar pria yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali itu, ia mendapat rekomendasi dari DPP Partai Golkar untuk menjadikannya sebagai calon gubernur Bali. Saat itu, Setya Novanto menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Namun, Setya terjerat kasus korupsi dan menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kepemimpinan Golkar pun berpindah ke Airlangga Hartarto. Pada 1 Januari 2018, keputusan DPP Golkar berubah. Sekretaris Jenderal DPP Golkar Idrus Marham menyampaikan tugas untuk Sudikerta mendampingi Rai Mantra di Pilgub Bali 2018. "Tapi saya akan tetap menjalankan amanat partai. Rekomendasi saya masih untuk nomor satu, bukan nomor dua. Pada Munaslub dulu, semua sepakat tidak ada cabut mencabut rekomendasi," ujar Sudikerta.

Sudikerta pun mempertimbangkan solusi lain bila DPP tetap memintanya menjadi calon wakil gubernur. Ia menyodorkan tiga nama untuk menggantikannya dalam Pilgub Bali 2018. Tiga nama itu yaitu Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, anggota Dewan Pakar DPP Partai Golkar dan sekaligus anggota DPR RI Dapil Bali selama tiga periode; Wayan Geredeg, Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar dan mantan Bupati Karangasem; serta Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, Ketua Pemenangan Pemilu wilayah Bali-NTB-NTT DPP Partai Golkar sekaligus anggota DPR RI Dapil Bali.

DPD Golkar NTB: “Suhaili – Amin Daftar Di Hari Pertama”

NTB - Ketua Harian DPD Partai Golkar NTB, Misbach Mulyadi, di Kantor DPD Partai Golkar NTB menjelaskan bahwa  Paket Suhaili-Amin akan mendaftar pada hari pertama. Kubu Suhaili-Amin memastikan sebagai pendaftar pertama pada hari perdana pendaftaran pasangan calon pilkada NTB di KPU. Ini sebagai bukti kesiapan paslon tersebut berlaga bersama bakal kandidat lainnya.
Pendaftaran paslon ini di KPU nanti dipastikan akan diiringi ribuan massa pendukung dan simpatisan. Paket Suhaili-Amin akan diiringi pendukung bergerak dari Lapangan Umum Kota Mataram menuju Kantor KPU NTB. “Ada tiga ribu massa pendukung dan simpatisan kita kerahkan,” ujar mantan anggota DPRD NTB tersebut. Koalisi Partai Golkar dan Partai NasDem disebutnya sudah bentuk tim pemenangan bersama. Dipastikan posko bersama tim pemenangan koalisi kedua Parpol akan efektif bekerja mulai tanggal 8 Januari.
Tim pemenangan paket Suhaili-Amin langsung diketuai Baiq Isvie Rupaedah. Strategi yang akan diterapkan paket ini dipastikan akan mengefektifkan kerja mesin politik dan sayap pendukungnya. “Semua perangkat pendukung koalisi kedua Parpol, relawan dan ormas pendukung kita gerakkan,” ujarnya. Ia optimis paket Suhaili-Amin diusung koalisi Partai Golkar-Partai NasDem akan mampu memenangkan suksesi di pilkada NTB. Keyakinan ini didasarkan dengan beragam asumsi dan analisa. Yakni, dengan jabatan Suhaili FT sebagai bupati Lombok Tengah dua periode, ia optimis masyarakat pemilih di Lombok Tengah akan solid kepada paket Suhaili-Amin. Selain didukung mesin politik Parpol pengusung, Suhaili FT dengan basis massa dan jamaah Yatofa.
Sementara itu di Pulau Sumbawa, yakni Kabupaten Sumbawa ada sosok Muhammad Amin. Sedangkan, di Bima dan Dompu disebutnya selama ini basis dukungan Partai Golkar. Praktis, di Bima dan Dompu, paket Suhaili-Amin akan bertumpu pada efektivitas mesin politik parpol pengusung.”Di kabupaten Bima kita punya bupati dari Golkar,” tandasnya.

Partai Golkar Siap Menangkan VL – JS di Kabupaten Ende

NTT - Wakil Ketua Partai Golkar Kabupaten Ende, Maria Margaretha Sigasare menuturkan, koalisi bersama partai pengusung Victory -Joss adalah sebuah anugerah besar. Pasangan ini sangat pantas dan layak memimpin NTT lima tahun mendatang. “Partai Golkar di Kabupaten Ende sudah melakukan rapat koordinasi internal dan sudah ada keputusannya. Partai Golkar Kabupaten Ende sudah sangat siap dalam menghadapi dua hajatan penting di tahun 2018 ini. Dan komitmen partai sudah sangat jelas untuk memenangkan Viktor – Josef”, tegasnya.
Empat partai pengusung pasangan Viktor Bungtilu Lasikodat – Josef A.Nae Soe (Viktor-Josef) di Kabupaten Ende akan hadirkan 20 ribu masa pada saat pasangan itu melangsungkan deklarasi pada 29 Januari 2018 mendatang. Mereka juga berkomitmen untuk memenangkan pasangan ini Kabupaten Ende. Keempat partai koalisi pendukung pasangan Viktor – Josef yakni Partai Nasdem, Golkar, Hanura dan PPP menyatakan komitmennya untuk menyukseskan deklarasi.
Ketua Partai NasDem Kabupaten Ende, Ericos Emanuel Rede mengajak segenap kader partai dan partai koalisi untuk menyatukan tekat dan perjuangan untuk memenangkan pasangan tersebut pada suksesi kepemimpinan di NTT. “Saya mengajak segenap kader Partai NasDem dan kader partai koalisi di Kabupaten Ende untuk berkomitmen satu dan sama untuk memenangkan Victory – Joss,” ujar Rede. Ia mengatakan, dengan memiliki komitmen dan tekad yang sama, dirinya yakin perjuangan untuk memenangkan suksesi kepemimpinan Gubernur NTT tahun 2018 bisa tercapai.
Dalam deklarasi nanti koalisi partai akan menghadirkan masa pendukung sebanyak 20 ribu, belum termasuk massa dari Kabupaten Ngada dan Kabupaten Nagekeo. Ia sangat yakin massa akan membeludak dan memenuhi Lapangan Pancasila Ende, lokasi dekalrasi pasangan tersebut. “Yang terpenting saat ini kita prioritaskan pada penyusunan program dan strategi sekaligus pemantapan kerja tim di lapangan. Intinya setelah agenda Rakordasus Partai NasDem yang akan diselenggarakan pada tanggal 6 Januari akan kita fokus bahas strategi pemenangan dan komitmen kader partai serta organisasi sayap partai untuk siap bekerja memenangkan Victory – Joss,” ujar Erik Rede. Ketua PPP Kabupaten Ende Kifli Bambang dalam arahannya mengatakan, kesiapan partai dan kader partainya untuk membangun kebersamaan dan memenangkan Victory – Joss.
Ketua Partai Hati Nurani Rakyat Kabupaten Ende, Tibertius Didimus Toki, juga mengatakan Partai Hanura sebagai partai yang memiliki hati nurani tentunya memiliki komitmen yang sama untuk memenangkan Victory -Joss. “Partai Hanura secara struktur kepartaian tetap melakukan komunikasi dengan DPD I, tetapi untuk kerja-kerja di lapangan kita tetap melakukan komunikasi dengan jajaran pengurus di tingkat ranting untuk terus melakukan sosialisasi pasangan ini di akar rumput. Kita sangat yakin Victory -Joss akan keluar sebagai pemenang di Bumi Kelimutu pada suksesi gubernur tahun 2018,” tegas Didimus Toki.

Wednesday, January 3, 2018

Ada kabar, Demer Gantikan Gus Adhi di Kabinet Baru Partai Golkar

BALI - Lobi-lobi tingkat tinggi kini terjadi di DPP Golkar untuk mengamankan kursi dalam kabinet Airlangga Hartarto. Gede Sumarjaya Linggih alias Demer (politisi Gilkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng) disebut-sebut bergandengan dengan Dewa Made Widiyasa Nida (politisi Golkar asal Desa Akah, Kecamatan Klungkung) dalam membidik jabatan Gus Adhi (politisi Golkar asal Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung) di DPP Golkar. Kader Beringin dari Bali dipastikan dapat kursi dalam kepengurusan DPP Golkar 2017-2019 di bawah pimpinan Airlangga Hartarto. Namun, AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi yang selama ini menjabat Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar dalam posisi tidak aman. Isunya, Gus Adhi akan digantikan Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, yang kini anggota Dewan Pakar Golkar. Pertemuan segitiga antara Airlangga Hartarto-Demer-Dewa Nida di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, sepekan lalu, merupakan bagian dari lobi. Sumber menyebutkan “Demer berpeluang duduk di kepengurusan inti bisa, menggantikan Gus Adhi menjadi Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar. Kartu As Dewa Nida dan Demer hidup lagi. Karena mereka sama-sama pernah di barisan DPP Golkar Munas Ancol. Pertemuan segitiga di Nusa Dua antara Airlangga, Demer, dan Dewa Nida di Nusa Dua adalah sinyalnya,” lanjut dia.
isu dirinya akan diganti sebagai Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar, Rabu kemarin, Gus Adhi mengatakan tidak ada masalah. “Bagi saya, bukan jabatan di kepengurusan yang paling penting. Menjadi kader dengan prinsip karya kekaryaan, itu lebih utama. Kalau jabatan itu adalah tugas partai,” tegas Gus Adhi. “Tidak menjabat di struktur partai, apakah kita lantas tidak bekerja dan berbuat untuk masyarakat? Ya nggak, kan. Tetap kerja keras untuk kebesaran partai-lah,” lanjut anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali 2014-2019 yang notabene putra dari almarhum I Gusti Ketut Adhiputra (mantan anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali 2009-2014) ini.
Menurut Gus Adhi, revitalisasi kepengurusan DPP Golkar adalah kewenangan penuh ketua umum terpilih. Gus Adhi pun pilih menyerahkan kepada DPP Golkar urusan pengurus ini. Gus Adhi mengingatkan, jatidiri Partai Golkar adalah karya kekaryaan, mengedepankan karya nyata dan menjauhkan intrik. “Dan, kita semua janganlah menjadikan jabatan pengurus partai sebagai tujuan utama. Namun, kita harus mengabdikan diri yang terbaik bagi partai dan masyarakat. Tujuan kader adalah berkarya untuk kesejahteraan masyarakat. Kalau kader mengerti prinsip itu, tidak akan ada intrik,” utegas Gus Adhi.
Demer mengatakan dirinya menunggu saja keputusan Airlangga Hartarto soal kepengurusan DPP Golkar pasca Munaslun. Menurut Demer, Astungkara kalau dirinya ditugaskan sebagai Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah DPP Golkar.  “Astungkara kalau ditugaskan. Selama ini, saya hanya bekerja mendampingi beliau (Airlangga). Dapat reward atau tidak, tetap saya syukuri. Semua saya serahkan kepada ketua umum Pak Airlangga, karena sekarang beliau formatur tunggal dibantu beberapa orang. Saya tidak mau mendahului, nanti jumawa namanya,” tegas Demer.
Demer mengakui dirinya memang dekat dengan Airlangga, terlebih karena mereka sempat sama-sama duduk di Komisi VI DPR RI dengan parnert kerja Menteri Koperasi & UMKM AA Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Perdagangan Enggar Tiasto Lukito, Menteri Perindustrian yang kini sudah dipegang Airlangga sendrii.  "Dulu Pak Airlangga Ketua Komisi VI, sSaya anggota Komisi VI. Sekarang kita jadi mitra kerja. Saya dekat dengan Puspayoga, saya dekat Pak Airlangga dan Pak Enggar juga," ujar anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali tiga periode (2004-2009.l 2009-2014, 2014-2019) ini.  Menurut Demer, ketika dekat dengan seseorang, bisa positif, bisa negatif. Kalau banyak positifnya, itu menjadi kekuatan. Sebaliknya, kalau banyak negatifnya, itu menjadi kelemahan. “Tergantung beliau (Airlangga) menilai saya sekarang. Bagaimana penilaian beliau terhadap saya. Ada lagu Bali ‘de ngaden awak bisa, depang anake ngadanin’ ((jangan merasa diri hebat, biarkan orang lain yang menilai, Red),” tandas Demer.
Di era kepemimpinan ketua umum Setya Novanto, ada tiga kader Beringin dari Bali yang duduk di DPP Golkar. Selain Gus Adhi dan Demer, juga ada Wayan Geredeg, politisi Golkar asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Wayan Geredeg yang notabene mantan Bupati Karangasem dua periode (2005-2010, 2010-2015) menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum DPP Golkar dan sekaligus Korwil Bali DPP Golkar. Wayan Geredeg sendiri mengaku tidak tahu menahu soal kursi jabatan kader Beringin dari Bali di DPP Golkar pimpinan Airlangga Hartarto. "Kalau saya, ditugaskan di mana saja siap. Sekarang ketua umum punya kewenangan penuh dan hak prerogatif menentukan kepengurusan DPP Golkar. Pokoknya, kita sebagai kader harus siap ditugaskan atau tidak ditugaskan," ujar Geredeg yang juga mantan Ketua DPD II Golkar Karangasem

DPD II Golkar Bima : “kader membelot, di Pecat!”

NTB - DPD Golkar Kota Bima akan menggelar konsolidasi akbar untuk mendukung dan memaksimalkan kemenangan Bakal Calon (Balon) Gubernur dan Wakil Gubernur NTB dan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima 2018. Dalam konsolidasi tersebut, juga menegaskan agar kader tetap loyal, jika tidak akan dipecat.
Hal itu ditegaskan Ketua DPD II Golkar Kota Bima,  Alfian Indrawirawan. Dikatakannya akan melakukan kosolidasi akbar menyusul tahapan Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB dan Pemilihan Wali dan Wakil Wali Kota Bima yang  sudah dimulai. “Tentunya, mesin politik partai akan segera bergerak untuk mendukung dan memenangkan Balon yang didukung partai  Golkar,” ujarnya di DPRD Kota Bima, Selasa. Saat rapat konsolidasi tersebut, semua jajaran Partai Golkar diundang. “Sekaligus mensosialisasi Balon yang diusung,”.
Wakil Ketua DPRD Kota Bima itu menegaskan, kader diingatkan tetap loyal terhadap Balon Gubernur NTB dan Wali Kota Bima yang diusung. “Saya akan tegas, kalau ada main dua kaki atau membelot akan kami pecat,” tandasnya.

Relawan Ketua DPD I Golkar NTT Tidak Asal Dukung VL – JS Di Pilgub NTT

NTT - Relawan MLL kini telah berkomitmen menyesuaikan dukungannya mengikuti arah dukungan Partai Golkar di Pilkada NTT 2018. Sehingga, dukungan tersebut diberikan kepada pasangan Viktor Laiskodat (Nasdem) dan Josef Nai Soi (Golkar). Ketua Relawan MLL NTT, Saturminus Jawa memastikan bahwa latar dukungan yang diberikan Relawan MLL kepada Viktor-Josef tersebut bukan asal-asalan. Melainkan hadir dari berbagai pertimbangan dan alasan rasional.
Menurutnya, pasangan ini telah teruji sebagai pejabat publik dan memiliki semangat kekaryaan,  juga merakyat.  "Sehingga pasangan Viktor-Josef kami pandang dapat bersinergi dengan semangat nawacita presiden Jokowi untuk membangun di daerah perbatasan. Apalagi Golkar, Nasdem, Hanura dan PPP sebagai parpol pendukung Viktor-Josef merupakan partai pendukung pemerintahan Jokowi-JK, sehingga sinergisitas antara penerintah pusat dan daerah NTT lebih mudah," ucapnya melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (03/01). Viktor dan Josef sangat dibutuhkan masyarakat NTT untuk mencapai tujuan pembangunan daerah melalui gagasan diaspora NTT. "Orang NTT yang ada di seluruh Indonesia dan dunia itu akan disatukan oleh Viktor-Josef melalui gagasan diaspora NTT, untuk bersama-sama membangun NTT. Apalagi jaringan Viktor-Josep ada di tingkat nasional, bahkan internasional," pungkasnya.

Tak Ingin Jadi Wagub Bali, Sudikerta Bertemu Dewan Pakar Partai Golkar

BALI - Sudikerta bermanuver dengan  melakukan lobby politik dengan sejumlah tokoh senior partai Golkar. Ia menemui sejumlah tokoh senior partai Golkar di Jakarta yang kebetulan sedang berada di Bali. Pada Selasa (2/1), Sudikerta dikabarkan bertemu dengan Agung Laksono. Selanjutnya pada Rabu (3/1) kemarin, Sudikerta bertemu Luhut Panjaitan di rumah pribadinya di daerah Cemagi, Badung. Kedua tokoh tersebut memiliki pengaruh besar di partai Golkar. Kedua tokoh itu diharapkan bias menyampaikan sikap politik Sudikerta kepada DPP partai Golkar.
Ketua DPD Partai Golkar Bali I Ketut Sudikerta dikabarkan tak menyerah berjuang mendapatkan rekomendasi DPP Partai untuk tetap diusung sebagai calon gubernur(Cagub) Bali. Sudikerta awalnya sudah mengantongi rekomendasi DPP Partai Golkar sebagai Cagub Bali, namun DPP partai Golkar mengubah keputusannya dengan menugaskan Sudikerta menjadi calon wakil gubernur berpasangan dengan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (Dharma-Kertha).
Selain melakukan lobby politik untuk mendapatkan rekomendasi sebagai Cagub, Sudikerta juga disebutkan berjuang agar tidak diusung sebagai Cawagub, jika dirinya gagal mendapatkan rekomendasi Cagub. Ia meminta agar DPP Golkar memilih satu dari tiga nama yang disodorkannya ke DPP partai Golkar untuk menggantikan posisinya sebagai Cawagub mendampingi Rai Mantra. Saat bertemu ketua umum DPP partai Golkar Airlangga Hartarto, Sudikerta menolak penugasan sebagai Cawagub. Ia pun menyodorkan tiga kader Golkar Bali, Wayan Geredeg, AA Bagus Adhi Mahendra dan Gede Sumarjaya Linggih alias Demer untuk menggantikan posisinya menjadi Cawagub. Namun, Airlangga Hartarto tetap mendesaknya untuk maju sebagai Cawagub. Namun Sudikerta tak memberikan jawaban Pasti. Ia harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan keluarganya.
Sudikerta membenarkan dirinya bertemu dengan sejumlah tokoh. Ia mengaku tetap bersemangat dalam perjuangan politiknya.  “Ya, komunikasi dengan jajaran tokoh tetap dibangun. Dengan semualah, tokoh – tokoh. Dan saya tetap semangat, tetap berjuang untuk yang terbaik bagi arah perjuangan politik saya,” kata Sudikerta. Lebih lanjut ia mengaku mendapat dukungan keluarganya di tengah banyak intrik politik yang menerpanya.  Wakil gubernur Bali ini mengatakan, keluarganya memberi semangat agar dirinya tetap kuat dalam perjuangan politiknya

Golkar Usung Paket Suwasta Di Pilkada Klungkung

BALI - Ketua Harian DPD II Golkar Klungkung, Ni Luh Komang Ari Ayu Ningrum menegaskan rekomendasi mengusung incumbent I Nyoman Suwirta-I Made Kasta (Suwasta) rencananya turun pada Jumat (5/1). Partai berlambang beringin ini sudah pasti mengusung, bukan mendukung. “Rekomendasinya berbarengan dengan kabupaten dan provinsi lain. Kami pastikan untuk mengungsung,” tegasnya. Pendaftaran pasangan calon yang bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klungkung akan segera dimulai 4 hari lagi, yakni 8 sampai 10 Januari. Namun, rekomendasi sederet partai yang menyatakan mengusung incumbent (Suwasta) bersama partai Gerindra belum juga turun.
Terkait rekomendasi ini, Sekretaris DPC Partai Hanura Klungkung, I Nyoman Suastika pun menyatakan hal serupa. “Untuk penyerahannya masih menunggu waktu. Kami pastikan sebelum pendaftaran sudah keluar,” ungkapnya. Dinyatakan pula, setelah ada rekomendasi, Hanura akan langsung bergerak dan secara all out memenangkan paket Suwasta. “Kita akan all out,” ucapnya.
Ketua DPC Partai Gerindra Klungkung, I Wayan Baru menyatakan sampai saat ini komunikasi politik dengan sederet partai masih sangat baik dan solid. Jika seluruhnya benar memberikan rekomendasi dan mesin partainya berjalan, tentu menjadi angin segar. “Informasinya tanggal 5 Januari ini rekomendasinya keluar. Mengingat gemuknya koalisi, secara fakta hitung-hitungan di atas kertas ini sangat luar biasa dan bisa memenangkan kalau mesin partai bekerja,” katanya. Politisi asal Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida ini mengungkapkan jika dalam koalisi ada partai yang terindikasi “berkaki dua” akan langsung dibicarakan lagi.

Ketua DPD I Golkar Bali Belum Siap Jadi Cawagub Bali

BALI - Mendekati fase pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, ke KPU Bali dari kubu paket Mantra-Kerta yang dijadwalkan 8 Januari, terancam gagal. Pasalnya I Ketut Sudikerta (Kerta) Ketua DPD I Partai Golkar Bali yang disiapkan untuk mendampingi Idabagus Rai Dharmawijaya Mantra (Mantra) belum menyatakan setuju menjadi cawagub. Diketahui, Mantra-Kerta diusung oleh Partai Golkar, Demokrat, Gerinda, PKS dan NasDem Sudikerta membantah jika dirinya sudah menerima keputusan menjadi Cawagub.
"Saat ini masih gonjang – ganjing. Malah saya mau dicalonkan jadi Cawagub, saya dibilang sudah mau. Saya tegaskan, belum, ya, belum siap jadi Cawagub" ujar Sudikerta yang juga sebagai Ketua DPD Golkar Bali. Soal ancaman sanksi dari Golkar, dirinya mengaku sedang melakukan koordinasi. "Soal ancaman sanksi itu pasti. Tetapi semua keputusan sedang saya rembukkan. Tentunya ada restu juga dari keluarga," jelasnya.

Secara intern terhadap penilaian anak dan istri, mengisyaratkan untuk tidak maju apabila didorong sebagai Cawagub. "Arah keluarga, anak dan istri, memang tidak memberikan izin maju. Jika memang ditugaskan menjadi Cawagub, baiknya menyerahkan kepada calon lain dari kader. Itu disampaikan ke Ketua Umum semuanya secara terang-terangan," ucapnya.

Tuesday, January 2, 2018

Kader Golkar Bali Tunggu Arah Angin

BALI - Gede Sumarjaya Linggih dan Wayan Geredeg menyatakan masih menunggu arah angin. Sementara AA Bagus Adhi Mahendra Putra tegaskan tidak maju ke Pilgub Bali 2018. Di internal Golkar sendiri kini mulai berhembus wacana paket Rai Mantra-Sumarjaya Linggih. DPP Golkar sebetulnya telah menugaskan Ketut Sudikerta sebagai Cawagub pendamping Rai Mantra ke Pilgub Bali 2018. Atas nama hasil survei, Sudikerta yang semula sudah direkomendasi DPP Golkar sebagai Cagub Bali per 24 Mei 2017 lalu, justru diturunkelaskan menjadi Cawagub. Sudikerta pun balik menawarkan 3 kader Beringin sebagai alternatif pengganti dirinya maju menjadi tandem Rai Mantra.
Tiga kader Beringin yang disodorkan Sudikerta menjadi alternatif Cawagub Bali pendamping Rai Mantra, Senin (1/1), masing-masing AA Bagus Adhi Mahendra Putra, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, dan Wayan Geredeg. Gus Adhi adalah politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung yang kini menjabat Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar dan sekaligus anggota DPR RI Dapil Bali. Sedangkan Demer adalah politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang kini anggota Dewan Pakar DPP Golkar (era Setya Novanto) dan sekaligus anggota DPR RI Dapil Bali selama tiga kali periode. Sebaliknya, Wayan Ge-redeg adalah politisi asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang kini Wakil Bendahara Umum DPP Golkar dan sebelumnya sempat menjadi Bupati Karangasem dua periode (2005-2010, 2010-2015). Gus Adhi yang dikonfirmasi NusaBali terkait kemungkinan menjadi tandem Rai Mantra, Selasa (2/1), menegaskan dirinya tidak akan maju ke Pilgub Bali 2018. Gus Adhi pilih fokus bertugas sebagai wakil rakyat Bali di Senayan. Sebaliknya, Demer dan Geredeg menyatakan masih tunggu arah angin. “Yang tepat itu adalah usung Mantra-Kerta (Rai Mantra-Sudikerta). Itu sudah pertimbangan DPP Golkar. Kita harus hormati keputusan DPP Golkar yang menugaskan Pak Sudikerta sebagai Cawagub pendamping Rai Mantra,” ujar Gus Adhi, Se-lasa kemarin. Gus Adhi yang notabene Ketua KRB (koalisi parpol beranggotakan Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PBB) menegaskan sebagai kader Golkar, dirinya sekarang menunggu keputusan Sudikerta. Gus Adhi yakin Sudikerta akan legowo melaksanakan penugasan DPP Golkar. ”Saya yakin Pak Sudikerta akan melaksanakan penugasan partai. Kita tunggu saja,” ujar anggota Komisi I merangkap Komisi IV DPR RI ini.
Demer mengatakan dirinya belum sempat bicara masalah Cagub-Cawagub Bali dengan Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto. Demer mengaku padat kegiatan, sehingga belum tahu informasi dirinya disodorkan Sudikerta sebagai alternatif Cawagub Bali pendamping Rai Mantra—kandidat non kader yang kini masih menjabat Walikota Denpasar. “Saya belum sempat komunikasi dan bicara dengan Ketua Umum Golkar. Lihat situasi nanti. Apa benar Pak Sudikerta nggak mau jadi Cawagub? Saya juga belum pasti dapat informasinya,” tegas Demer. Demer mengaku ingin bicara dengan Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum DPP Golkar terkait kondisi terkini Pilgub Bali 2018. “Bagaimnana arah ketua umum soal Pilgub Bali, saya belum tahu. Kalau pasangan Mantra-Kerta juga belum tahu sa-ya. Apa hasil pembicaraan ketua umum dengan Pak Sudikerta, saya juga belum dapat penjelasannya,” kilah Demer.
Bagaimana dengan Wayan Geredeg? Korwil Bali DPP Golkar ini mengaku tahu diri-lah. Karena itu, Geredeg tidak muluk-muluk soal dirinya disodorkan oleh Sudikerta menjadi alternatif Cawagub pendamping Rai Mantra. “Saya ini hanya kroco, saya tidak punya target menjadi Wakil Gubernur. Saya targetnya hanya menjadi calon anggota DPR RI (melalui Pileg 2019, Red),” tegas Geredeg yang juga mantan Ketua DPD II Golkar Karangasem. Kalau ada penugasan partai? “Saya ini kan tergantung dengan partai. Saya paling loyal kalau urusan partai. Mundur ya mundur, diisuruh maju ya maju. Kayak perjalanan air mengalir saja,” katanya. Berarti siap kalau ditunjuk DPP Golkar jadi Cawagub pendamping Rai Mantra? “Kalau ditugaskan, ya itu tergantung nantilah. Saya belum bicara dengan Pak Sudikerta. Saya nggak pernah ketemu dengan Pak Sudikerta. Di DPD I Golkar Bali ju-ga jarang ketemu,” lanjut ayah dari anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Karangasem, Ni Putu Yuli Artini ini.

Dalam internal Golkar Bali mulai berhembus wacana Paket Mantra-Linggih (Rai Mantra-Demer). Pertimbangannya, Mantra-Linggih dianggap paling berpeluang membendung KBS-Ace (Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati), Cagub-Cawagub Bali yang diusung PDIP bersama PKPI-PAN. Paket Mantra-Linggih adalah pemetaan kekuatan besar, yang menjadi representasi Bali Selatan dan Bali Utara. Rai Mantra adalah tokoh asal Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar yang kini menjabat Walikota Denpasar dan menjadi representasi kekuatan Bali Selatan. Sedangkan Demer yang berasal dari Bulelang menjadi representasi kekuatan Bali Utara. Sumber  menyebutkan, kalau Mantra-Gus Adhi tidak mungkin bisa menang, karena paket ini merupakan kombinasi Bali Selatan-Bali Selatan. Kalau Mantra-Geredeg, secara peta politik juga tidak masuk. “Geredeg asal Karangasem, sementara Rai Mantra berbasis massa di Karangasem selain Denpasar. Maka, yang paling tepat itu Mantra-Linggih, sebagai kekuatan Bali Selatan-Bali Utara,” ujar sumber tadi.

4 pasangan Balon Cagub dan Cawagub NTT di Pilkada 2018

NTT - Empat paslon yang siap bersaing pada Pilkada 2018 adalah pasangan Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi yang diusung Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Partai Hanura. Viktor merupakan anggota DPR sekaligus ketua Fraksi Partai Nasdem. Sementara itu, Josef adalah politikus senior Partai Golkar yang juga mantan anggota DPR.
Berikutnya, pasangan calon Marianus Sae-Emi Nomleni dijagokan PDIP dan PKB. Marianus adalah bupati Ngada, sedangkan Emi merupakan ketua DPC PDIP Timur Tengah Selatan. Ada juga paslon Benny K. Harman-Benny Litelnoni yang diusung Partai Demokrat, PKS, dan PKPI. Benny K. Harman merupakan anggota DPR yang juga menjabat wakil ketua komisi III, sedangkan Benny Litelnoni adalah wakil gubernur NTT sekarang.

Kandidat terakhir adalah Esthon Foenay-Christian Rotok yang diusung Partai Gerindra dan PAN. Esthon merupakan ketua DPD Partai Gerindra NTT, sedangkan Chris Rotok merupakan politikus PAN sekaligus mantan bupati Manggarai dua periode

Paslon Partai Golkar Untuk Pilgub NTT Gelar Deklarasi Di Pulau Sumba

NTT - Viktor Laiskodat-Yoseph Nae Soi (Viktor-Josef) pasangan bakal calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) dijadwalkan menggelar deklarasi di Pulau Sumba, NTT. Kegiatan ini sekaligus memperkenalkan pasangan tersebut kepada warga setempat. Rencananya, deklarasi bakal berlangsung di dua lokasi yakni Tambolaka, ibu kota Sumba Barat Daya pada 5 Januari. Setelahnya, pasangan tersebut melanjutkan deklarasi di Waingapu, ibu kota Sumba Timur, pada 6 Januari.
Pekan lalu, Viktor-Josef yang diusung Partai NasDem, Golkar, Hanura, dan PPP menggelar deklarasi di Kota Kupang yang dihadiri sekitar 30 ribu warga. Adapun deklarasi di Sumba diperkirakan akan dihadiri sekitar 10 ribu orang. "Deklarasi di Sumba akan dirangkai dengan deklarasi bakal calon bupati dan wakil bupati yang diusung NasDem," kata Sekretaris DPW Partai NasDem NTT, Alexander Ofong, Senin (1/1). Ofong mengatakan deklarasi di Sumba Barat Daya juga dilakukan terhadap pasangan bakal calon bupati Markus Dairo Tallu-Gerson Tanggu Dendo. Pasangan ini diusung NasDem, Golkar, dan PKS.
Pasangan bakal calon gubernur Benny K Harman-Benny Litelnoni (Harmoni) menjadi pasangan terakhir yang maju di Pilgub NTT. Pasangan ini diusung Partai Demokrat, PKPI, dan PKS. "Ketiga parpol tersebut bersepakat membentuk Koalisi Kebinekaan untuk mengusung pasangan Benny K Harman-Benny Litelnoni (Harmoni) dalam pemilu Gubernur-Wakil Gubernur NTT pada 2018," kata Sekretaris DPD Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur Ferdinandus Leu kepada pers di Kupang, Minggu (31/12).

Benny K Harman merupakan politikus kawakan dari Partai Demokrat yang saat ini menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR-RI. Adapun Benny Litelnoni merupakan birokrat murni yang datang dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang saat ini masih menjabat Wakil Gubernur NTT. Meski ditetapkan paling belakangan, Harmoni sudah menetapkan diri bakal mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTT pada 8 Januari atau pada hari pertama pendaftaran calon gubernur-calon wakil gubernur. "Dengan dibentuknya Koalisi Kebinekaan ini, proses pendaftaran paket Harmoni ke KPU akan dilaksanakan tanggal 8 Januari 2018. Kita datang mendaftarkan sekitar pukul 10.00 Wita," lanjut Ferdinandus. Selain kedua pasangan tersebut, calon gubernur-wagub lainnya yang akan bertarung di Pilkada NTT 2018 ialah Marianus Sae-Emilia Nomleni yang diusung PDIP dan PKB, dan pasangan Esthon Foenay-Christian Rotok diusung Gerindra dan PAN.

Tugas Berat Ketua DPD Golkar Kabupaten Sikka

NTT - Us Bapa atau lebih dikenal dengan Gorgonius Nago Bapa akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Golkar Kabupaten Sikka dalam Musyawarah Luar Biasa pada Jumat (29/12/2017) lalu di Kantor Golkar Sikka, Jl. Wairklau, Maumere. Ia menggantikan Rafael Raga memimpin Golkar Sikka untuk periode 2017-2020. Meskipun demikian, sejumlah tugas berat telah menanti Us Bapa di tahun 2018 ini. Setidaknya ada 3 hal perlu dilakukan, yaitu :
1.       konsolidasi partai untuk pemenangan pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sikka periode 2018-2023, Ansar Rera-Rafael Raga.
2.       pemenangan pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Viktor Laiskodat dan Herman Naisoi.
3.       melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap anggota DPRD Sikka dari Fraksi Golkar.
Yang disebut terakhir membutuhkan keberanian dan perhitungan politik yang matang. Pasalnya, sampai saat ini pun belum Golkar belum melakukan PAW terhadap wakilnya Johanes Goban yang telah dihukum karena melakukan tindak pidana korupsi. Isu PAW Johanes Goban sudah digulirkan sejak Musyawarah Daerah Golkar Kabupaten Sikka pada Januari 2017 lalu. Sampai dengan digelarnya Musdalub pada akhir Desember 2017 belum ada tanda-tanda PAW. Selain itu, PAW lain perlu dilakukan mengingat Ketua DPRD Sikka, Rafael Raga yang juga mantan Ketua Golkar Sikka hampir pasti maju dalam Pilkada mendatang dan karenanya bakal mengundurkan diri dari posisinya sebagai anggota DPRD.
Dalam Musdalub pada Jumat (29/12/2017) lalu, salah satu peserta yakni pengurus Golkar Kecamatan Alok menekankan Ketua terpilih hasil Musdalub dan kepengurusan diminta segera melakukan PAW. Terkait hal itu, Us Bapa yang dihubungi VoxNtt.com pada Minggu (31/12/2017) menyatakan akan melakukan PAW. “Pengajuan (PAW,-red) kemarin itu kan sudah sehingga kita akan cek masalahnya dimana lalu kita akan lakukan juga PAW kalau Pak Rafael mengundurkan diri nanti,” terangnya.

Terkait posisi Ketua DPRD yang akan ditinggalkan Rafael Raga apabila resmi mengundurkan diri, Us menyatakan tidak akan mengambil keputusan sendiri untuk menentukan siapa yang bakal menggantikan posisi Rafael. Menurutnya keputusan yang diambil Golkar haruslah merupakan keputusan bersama. “Memang semuanya pada akhirnya kembali ke Ketua (Golkar Sikka,-red) tetapi saya tidak mau mengambil keputusan sendiri. Itu harus menjadi kesepakatan bersama,” tegasnya.

2017 Tahun Terakhir Pesta Kembang Api di Papua

PAPUA - Perayaan acara tahun baru 2018 yang diperingati secara meriah dengan hiasaan cahaya laser dan pesta kembang api selama kurang lebih 30 menit nonstop di halaman kantor Gubenur Provinsi Papua, Minggu (31/12) dikatakan adalah yang terakhir di Kota Jayapura. Hal tersebut dikatakan oleh Ketua DPD I Golkar Papua  yang juga Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE, MM saat memberikan sambutan dalam acara tersebut, “kalau bisa ini tahun terakhir ada bakar-bakar petasan dan kembang api, nanti kita akan ganti dengan yang manis-manis saja.” Pemerintah Provinsi menyatakan mulai tahun 2018 akan melakukan penertiban dengan melarang penjualan petasan dan kembang api, karena dirasa banyaknya dampak negatif yang diakibatkan dari maraknya penjualan petasan dan kembang api tersebut.
Acara yang dipusatkan di kawasan Dok II tersebut dipadati masyarakat Kota Jayapura yang ingin menyaksikan pesta kembang api saat detik-detik pergantian tahun. Namun ada beberapa warga masyarakat yang memilih menikmati pesta kembang api tersebut dari beberapa tempat yang tinggi dan jauh karena khwatir dengan tebalnya asap sisa pembakaran kembang api.
Pro kontra wacana pemprov Papua terkait larangan penjualan petasan dan kembang api di masyarakat mulai santer terdengar khusunya di media sosial. Pasalnya hampir setiap perayaan pergantian tahun di Papua khususnya Kota Jayapura selalu dimeriahkan dengan pesta kembang api.

Tiga Pertimbangan Golkar usung “LUKMEN” Di Pilkada Papua 2018

PAPUA - Ada tiga pertimbangan yang membuat Partai Golkar memberikan dukungan penuh kepada pasangan Lukas Enembe-Klemen Tinal (Lukmen) untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) 2018 di Papua menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pemenangan Pemilu DPP Golkar untuk wilayah Papua, Ali Mochtar Ngabalin. “Tiga pertimbangan itu, yakni keduanya merupakan pasangan bakal calon petahana dimana dengan pasangan tetap atau tak berganti. Lalu, ada karya nyata yang dibuat keduanya selama memimpin. Terus, Klemen Tinal adalah Ketua DPD I Golkar Papua,” ungkap Ali usai Deklarasi Pasangan Lukmen di Kota Jayapura, Papua.

Ali Mochtar Ngabalin menambahkan, persoalan internal di Partai Golkar sudah final dan bahkan dirinya bisa menjamin akan hal itu. Pihaknya sudah menanyakan kepada semua komunitas suku yang ada di Papua dan mereka merasa ada perhatian selama pasangan Lukmen memimpin ada aspirasi yang tersalurkan. “Kedepan akan segera disiapkan pendaftarannya. Untuk persyaratan lainnya, saya kira sudah ada di Pak Lukas. Kami akan balik, kemudian pleno dan menyiapkan teman-teman untuk pendaftaran pada 9 Januari 2018 nanti,” imbuhnya.

Monday, January 1, 2018

Partai Golkar mengusung paket Umbu - Samuel di Pilkada Sumba tengah

NTB - Partai Golkar Kabupaten Sumba Tengah dan Partai Demokrat terancam gagal mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Sumba Tengah untuk bertarung pada pilkada Sumba Tengah tahun 2018 . Sampai saat ini, terdapat tiga partai yang belum bersepakat berkoalisi untuk mengusung pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati bertarung pada pilkada tahun 2018 yakni: partai Demokrat dan Golkar masing-masing mengantongi 3 kursi di DPRD dan Partai Gerindra mengantongi 2 kursi DPRD.
Untuk pilkada Sumba Tengah tahun 2018, Partai Golkar mengusung paket Umbu Dondu, BBA (saat ini wabub ST) yang berpasangan dengan Samuel P.Limu dan Partai Demokrat mengusung Drs.Umbu Neka Jarawoli, selaku ketua DPC Demokrat ST yang juga ketua DPRD Kabupaten Sumba Tengah berpasangan dengan Umbu Anse. Informasi diperoleh dikalangan pengurus partai Gerindra Sumba Tengah, menyebutkan, Partai Gerindra berpeluang besar berkoalisi dengan partai Golkar. Bila benar terjadi maka partai Demokrat terancam gagal mengusung calon tersendiri ataupun sebaliknya.
Sementara itu empat pasangan bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati Kabupaten Sumba Tengah periode 2018-2023 yang memastikan maju bertarung pada pilkada Kabupaten Sumba Tengah adalah Paulus SK Limu-Daniel Landa diusung partai Hanura dan PKPI (4 kursi), pasangan Umbu Tipuk Marisi-Tagela Ibisola (4 kursi), pasangan Umbu S.Samapati, S.H., M.H-Martinus Umbu Djoka, S.Hut diusung PDIP dan PBB (4 kursi) dan pasangan independen Umbu Mbesi, S.Sos-Umbu Windi. Dengan demikian dapat dipastikan bakal ada 5 paket bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati yang akan bertarung pada pilkada tahun 2018.

Pasangan Bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati Kabupaten Sumba Tengah periode 2018-2023, Umbu S.Samapaty, S.H, M.H-Martinus Umbu Djoka, S.Hut, ditemui pos kupang Rabu (27/12/2017) di waibakul, Kabupaten Sumba Tengah, keduanya mengatakan, semua pasangan calon yang bertarung pada pilkada tahun 2018 adalah saudara. Karena itu, keduanya mengajak semua elemen masyarakat sumba Tengah untuk senantiasa menjaga suasana kondusif agar penyelenggaraan pilkada ST berjalan aman dan lancar.

Koalisi Golkar Dan PPP Deklarasikan AHM-Rivai Untuk Pilgub Malut 2018

MALUKU UTARA - Koalisi Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Parsatuan Pembangunan (PPP) di Malut mengusung Ahmad Hidayat Mus dan Rivai Umar (AHM-Rivai) secara resmi dan mendeklarasikan sebagai pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara (Malut) yang maju pada Pilkda Periode 2018-2023. AHM-Rivai menggelar deklarasi perdana ini dengan mengusung tema “Satukan Potensi Membangun Maluku Utara Juara” yang juga dirangkaikan dengan do’a bersama dan santunan anak yatim piatu di Gedung Dhuafa Center Kelurahan Gamalama Kota Ternate Teanggah, Minggu (31/12/2017). Deklarasi di hadiri oleh pengurus Partai Golkar dan PPP, serta mantan Walikota Ternate 2 periode Samsyr Andili, Bupati Pulau Taliabu, Wakil Bupati dan ketua DPRD Halmahera Barat , ketua DPRD Kepulauan Sula, ketua DPRD KotaTidore Kepualan, ketua DPRD halmahera Selatan, ketua DPRD Halmahera Utara, dan 2000 anak yatim penerima sumbangan.
Menurut Muhammad Ridwan Tjan selaku Ketua DPW PPP Malut dalam sambutannya menyampaikan, sesuatu yang harus di contoh, karena deklarasi yang digelar tidak menonjolkan eforia. dan dengan cara mengundang seluruh anak yatim di Ternate untuk doa bersama atas majunya pasangan AHM-Rivai di pilkada Malut 2018-2023. “Pasangan ini memiliki tekad melahirkan politik santun dengan tidak gaduh melalui cara-cara elegan dalam mendapatkan dukungan dari pemilih secara demokratis pada pilkada Malut. Dan dengan menawarkan program selama lima tahun mendatang kalau terpilih menjadi gubernur/wakil gubernur Malut,” Katanya. Lanjut Ridwan, Oleh karena itu pihaknya meyakini pasangan AHM-Rivai akan memenangi pertarungan di pilkada Malut. Karena bermodal tiga bupati asal Partai Golkar, yakni Buptai Kabupaten Halmahera Utara, Bupati Halmahera Tengah dan Bupati Pulau Taliabu, yang dinilainya bisa menjadi pendongkrak suara bagi pasangan AHM-Rivai di pilkada nanti.
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Maluku Utara, Alien Mus dalam sambutannya mengatakan, deklarasi yang telah berlasung itu, sengaja di buat dengan cara sederhana tetapi punya nilai tinggi dan bersahaja. hal tersebut juga dinilainya dalam menyambut pergantian tahun, maka sudah selayaknya diisi dengan pemberian santunan kepada anak-anak yatim dan doa untuk kedamaian malut dalam kurun waktu kedepannya. Menurut Ibu Ni sapaan akrabnya yang juga ketua DPRD Malut itu, mengatakan, deklarasi ini sengaja di buat secara sederhana, yang bila dibandingkan dengan deklarasi yang dilakukan Paslon sebelumya. “kalau deklarasi ini di buat seperti paslon kemarin, bisa dipastikan dari partai Golkar bisa jauh lebih besar lagi, dan jumlah masanya akan jauh lebih banyak, akan tetapi kami mau lebih bersahaja,” Ungkapnya.
Mantan Rektor Unkhair Ternate, Dr.H Rivai Umar yang sekaligus calon Wakil Gubernur Malut mengatakan, berpasangan dengan Ahmad Hidayat Mus (AHM) bukan sesuatu yang direncanakan. hal itu dikarenakan hanya sekali bertemu bisa ditakdirkan berpasangan, oleh karena itu pihanya menyebut hal ini merupakan sesuatu yang telah di takdirkan oleh Allah SWT. Dan dirinya mengaku berani maju di pilkada Malut 2018, karena dorongan oleh gurunya, yakni Samsyr Andili. “Nanti jika terpilih di Pilkada 2018 mendatang saya akan terus mendampingi Bapak Ahmad Hidayat Mus, dan siap mengabdikan hidup ini kepada masyarakat Malut,” Pungkasnya.
Deklarasi tersebut ditutup langsung oleh bakal Calon Gubernur Ahmad Hidayat Mus (AHM), di hadapan seluruh pendukung dan simpatisan, AHM menyampaikan, pasangan AHM-Rivai siap mengabdi kepada seluruh masyarakat Malut dan jika diberkesempatan memimpin bersama dengan Rivai Umar maka pihaknya berjanji akan membawa Malut kedapan lebih baik dan lebih maju lagi untuk kesejahteraan masyrakat. “Saya dan pak Rivai siap bekerja dengan jiwa-raga untuk Maluku Utara lebih baik, siap membawa provinsi Malut untuk bersaing dengan provinsi-provinsi lainnya,” Katanya.

Ketua DPD I Golkar Bali Berikan 3 Nama Kader Menjadi Cawagub

BALI - Sudikerta yang awalnya direkomendasi DPP Golkar sebagai Calon Gubernur (Cagub), justru sodorkan 3 kader Beringin maju tarung jadi Cawagub pendamping IB Rai Dharmawijaya Mantra. Penugasan DPP Golkar supaya Ketua DPD I Golkar Bali I Ketut Sudikerta maju ke Pilgub Bali 2018 sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub), tidak berjalan mulus. Sementara, sesepuh Beringin Ida Tjokorda Pemecutan XI tuding ‘matah kelur’ berubahnya rekomendasi Sudikerta.
Tiga kader Golkar yang disodorkan Sudikerta menjadi Cawagub Bali pendamping Rai Mantra, masing-masing Gede Sumarjaya Linggih alias Demer (asal Buleleng), AA Bagus Adhi Mahendra Putra (asal Badung), dan Wayan Geredeg (asal Karangasem). Sudikerta hanya menyodorkan nama, tidak ada secara tegas menolak atau terima posisinya yang didegradasi menjadi Cawagub. Sekjen DPP Golkar Idrus Marham yang secara khusus turun ke Bali, untuk menemui Sudikerta terkait penugasan sebagai Cawagub pendamping Rai Mantra. Pertemuan Idrus Marham dan Sudikerta hari itu dilakukan di kawasan Sanur, Denpasar Selatan. “Saya temui Pak Idrus Marham di Sanur hari Minggu. Katanya DPP Golkar menugaskan saya sebagai Cawagub pendamping Rai Mantra,” ujar Sudikerta. Karena sejak awal bersiap maju ke Pilgub Bali 2018 sebagai Cagub dengan mengantongi SK DPP Golkar (waktu itu pimpinan Setya Novanto), lalu tiba-tiba ada penugasan menjadi Cawagub Bali, Sudikerta pun sodorkan 3 kader Golkar sebagai tandem Rai Mantra di posisi Cawagub. “Saya bukan menolak ini ya, ingat kata-kata saya, jangan salah. Saya sodorkan 3 kader Golkar Bali,” ujar politisi Golkar asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini masih menjabat Wakil Gubernur Bali 2013-2018 ini.

Menurut Sudikerta, 3 kader Golkar yang disodorkan ke Idrus Marham sebagai alternatif menggantikan dirinya adalah AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, dan Wayan Geredeg. Gus Adhi adalah politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung yang kini menjabat Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar dan sekaligus anggota DPR RI Dapil Bali. Sedangkan Demer adalah politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang kini anggota Dewan Pakar DPP Golkar (era Setya Novanto) dan sekaligus anggota DPR RI Dapil Bali selama tiga kali periode. Sebaliknya, Wayan Geredeg adalah politisi asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang kini Wakil Bendahara Umum DPP Golkar dan sebelumnya sempat menjadi Bupati Karangasem dua periode (2005-2010, 2010-2015). Hanya saja, Idrus Marham tidak serta merta menerima 3 kader yang disodorkan Sudikerta sebagai alternatif penggantinya. Idrus Marham menegaskan DPP Golkar menugaskan Sudikerta sebagai Cawagub pendamping Rai Mantra. Sudikerta pun harus loyal dengan penugasan partai.  Karena atas nama penugasan partai, Sudikerta mengaku akan berembuk dengan keluarga besarnya terkait posisi Cawagub ke Pilgub Bali 2018. “Saya jawab (Pak Idrus Marham, Red) akan komunikasi dan rembukkan dulu hal ini dengan keluarga besar,” ujar Sudikerta yang juga mantan Wakil Bupati Badung (2005-2010, 2010-2013). “Jadi, saya akan bicara sama istri, anak, dan keluarga besar saya,” lanjut Sudikerta yang Senin kemarin tidak hadiri jumpa pers bersama Idrus Marham, karena sedang ada urusan keluarga di luar daerah. 

Paket Mantra – Kerta Di Usung Partai Golkar Di Pilgub Bali 2018

BALI - Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham menegaskan, Partai Golkar mencabut surat rekomendasi penunjukan I Ketut Sudikerta sebagai Calon Gubernur Bali per tanggal 1 Januari 2018. Sebelumnya surat rekomendasi tersebut diserahkan Ketum Golkar saat itu Setya Novanto tertanggal 24 Mei 2017. "Memang sebelumnya DPP Partai Golkar telah menetapkan Saudara Ketut Sudikerta sebagai calon gubernur. Tetapi dalam perkembangan, dan setelah dilakukan kajian dan pertimbangan, DPP Partai Golkar mengambil kebijakan baru," kata Idrus di Kantor DPD Partai Golkar Provinsi Bali. Idrus didampingi Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali, NTB dan NTT DPP Partai Golkar AA Bagus Adhi Mahendra Putra. Selanjutnya, DPP Golkar menugaskan Ketut Sudikerta sebagai calon wakil gubernur mendampingi Cagub Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra. Hal ini sesuai aspirasi yang berkembang dan kesepakatan sebelumnya di antara partai-partai koalisi.
Idrus membeberkan beberapa pertimbangan Golkar memutuskan membatalkan penugasan Sudikerta sebagai Cagub, dan memberikan tugas baru sebagai Cawagub. "Pertama, Partai Golkar mengedepankan kepentingan masyarakat Bali. Kepentingan kelompok dan pribadi kita tekankan. Pasangan Mantra-Kerta ini adalah hasil aspirasi masyarakat. Karena itu, kami memandang, ini adalah panggilan pengabdian dalam rangka kemajuan Bali. DPP Partai Golkar tidak lagi persoalkan satu atau dua. Dan inilah pengorbanan Partai Golkar, demi kepentingan Bali," ujarnya.

Persoalan yang melilit partai politik, adalah selalu utamakan kepentingan kelompok. "Kita pelopori mengubah ini. Kita ingin kedepankan kepentingan masyarakat," tandas Idrus. "Kedua, paket Mantra-Kerta menjadi perekat dari seluruh partai yang ada dalam koalisi besar. Jadi, kita kedepankan persatuan, kegotong-royongan," ucapnya. Idrus yakin Sudikerta akan legowo terhadap keputusan partai. Terlebih menurutnya Sudikerta adalah kader militan dan berpengalaman. "DPP Partai Golkar yakin, Saudara Ketut Sudikerta akan taat dengan keputusan ini. Dia kader militan, berpengalaman, dan banyak berkorban untuk Partai Golkar selama ini," tegas Idrus Marham. Dipastikan Idrus bahwa rekomendasi akan diserahkan kepada paket Mantra-Kerta sebelum tanggal 5 Januari. Dan dipastikan paket Mantra-Kerta akan diundang ke Jakarta. "Kita akan hadirkan Mantra-Kerta untuk pengarahan, termasuk kepada seluruh pasangan calon yang diusung Partai Golkar pada Pilkada serentak 2018," demikian Idrus Marham.