Setahun lalu, ujar pria yang kini
menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali itu, ia mendapat rekomendasi dari DPP
Partai Golkar untuk menjadikannya sebagai calon gubernur Bali. Saat itu, Setya
Novanto menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Namun, Setya terjerat
kasus korupsi dan menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kepemimpinan Golkar pun berpindah ke Airlangga Hartarto. Pada 1 Januari 2018,
keputusan DPP Golkar berubah. Sekretaris Jenderal DPP Golkar Idrus Marham
menyampaikan tugas untuk Sudikerta mendampingi Rai Mantra di Pilgub Bali 2018. "Tapi
saya akan tetap menjalankan amanat partai. Rekomendasi saya masih untuk nomor
satu, bukan nomor dua. Pada Munaslub dulu, semua sepakat tidak ada cabut
mencabut rekomendasi," ujar Sudikerta.
Sudikerta pun mempertimbangkan
solusi lain bila DPP tetap memintanya menjadi calon wakil gubernur. Ia
menyodorkan tiga nama untuk menggantikannya dalam Pilgub Bali 2018. Tiga nama
itu yaitu Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, anggota Dewan Pakar DPP Partai
Golkar dan sekaligus anggota DPR RI Dapil Bali selama tiga periode; Wayan
Geredeg, Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar dan mantan Bupati Karangasem;
serta Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, Ketua Pemenangan Pemilu wilayah
Bali-NTB-NTT DPP Partai Golkar sekaligus anggota DPR RI Dapil Bali.
No comments:
Post a Comment