BALI - Gede Sumarjaya Linggih dan Wayan
Geredeg menyatakan masih menunggu arah angin. Sementara AA Bagus Adhi Mahendra
Putra tegaskan tidak maju ke Pilgub Bali 2018. Di internal Golkar sendiri kini
mulai berhembus wacana paket Rai Mantra-Sumarjaya Linggih. DPP Golkar
sebetulnya telah menugaskan Ketut Sudikerta sebagai Cawagub pendamping Rai
Mantra ke Pilgub Bali 2018. Atas nama hasil survei, Sudikerta yang semula sudah
direkomendasi DPP Golkar sebagai Cagub Bali per 24 Mei 2017 lalu, justru
diturunkelaskan menjadi Cawagub. Sudikerta pun balik menawarkan 3 kader
Beringin sebagai alternatif pengganti dirinya maju menjadi tandem Rai Mantra.
Tiga kader Beringin yang
disodorkan Sudikerta menjadi alternatif Cawagub Bali pendamping Rai Mantra,
Senin (1/1), masing-masing AA Bagus Adhi Mahendra Putra, Gede Sumarjaya Linggih
alias Demer, dan Wayan Geredeg. Gus Adhi adalah politisi asal Kelurahan
Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung yang kini menjabat Ketua Pemenangan
Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar dan sekaligus anggota DPR RI Dapil Bali.
Sedangkan Demer adalah politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan,
Buleleng yang kini anggota Dewan Pakar DPP Golkar (era Setya Novanto) dan
sekaligus anggota DPR RI Dapil Bali selama tiga kali periode. Sebaliknya, Wayan
Ge-redeg adalah politisi asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang
kini Wakil Bendahara Umum DPP Golkar dan sebelumnya sempat menjadi Bupati
Karangasem dua periode (2005-2010, 2010-2015). Gus Adhi yang dikonfirmasi
NusaBali terkait kemungkinan menjadi tandem Rai Mantra, Selasa (2/1),
menegaskan dirinya tidak akan maju ke Pilgub Bali 2018. Gus Adhi pilih fokus
bertugas sebagai wakil rakyat Bali di Senayan. Sebaliknya, Demer dan Geredeg menyatakan
masih tunggu arah angin. “Yang tepat itu adalah usung Mantra-Kerta (Rai
Mantra-Sudikerta). Itu sudah pertimbangan DPP Golkar. Kita harus hormati
keputusan DPP Golkar yang menugaskan Pak Sudikerta sebagai Cawagub pendamping
Rai Mantra,” ujar Gus Adhi, Se-lasa kemarin. Gus Adhi yang notabene Ketua KRB
(koalisi parpol beranggotakan Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PBB) menegaskan
sebagai kader Golkar, dirinya sekarang menunggu keputusan Sudikerta. Gus Adhi
yakin Sudikerta akan legowo melaksanakan penugasan DPP Golkar. ”Saya yakin Pak
Sudikerta akan melaksanakan penugasan partai. Kita tunggu saja,” ujar anggota
Komisi I merangkap Komisi IV DPR RI ini.
Demer mengatakan dirinya belum
sempat bicara masalah Cagub-Cawagub Bali dengan Ketua Umum DPP Golkar,
Airlangga Hartarto. Demer mengaku padat kegiatan, sehingga belum tahu informasi
dirinya disodorkan Sudikerta sebagai alternatif Cawagub Bali pendamping Rai
Mantra—kandidat non kader yang kini masih menjabat Walikota Denpasar. “Saya
belum sempat komunikasi dan bicara dengan Ketua Umum Golkar. Lihat situasi
nanti. Apa benar Pak Sudikerta nggak mau jadi Cawagub? Saya juga belum pasti dapat
informasinya,” tegas Demer. Demer mengaku ingin bicara dengan Airlangga
Hartarto selaku Ketua Umum DPP Golkar terkait kondisi terkini Pilgub Bali 2018.
“Bagaimnana arah ketua umum soal Pilgub Bali, saya belum tahu. Kalau pasangan
Mantra-Kerta juga belum tahu sa-ya. Apa hasil pembicaraan ketua umum dengan Pak
Sudikerta, saya juga belum dapat penjelasannya,” kilah Demer.
Bagaimana dengan Wayan Geredeg?
Korwil Bali DPP Golkar ini mengaku tahu diri-lah. Karena itu, Geredeg tidak
muluk-muluk soal dirinya disodorkan oleh Sudikerta menjadi alternatif Cawagub
pendamping Rai Mantra. “Saya ini hanya kroco, saya tidak punya target menjadi
Wakil Gubernur. Saya targetnya hanya menjadi calon anggota DPR RI (melalui
Pileg 2019, Red),” tegas Geredeg yang juga mantan Ketua DPD II Golkar
Karangasem. Kalau ada penugasan partai? “Saya ini kan tergantung dengan partai.
Saya paling loyal kalau urusan partai. Mundur ya mundur, diisuruh maju ya maju.
Kayak perjalanan air mengalir saja,” katanya. Berarti siap kalau ditunjuk DPP
Golkar jadi Cawagub pendamping Rai Mantra? “Kalau ditugaskan, ya itu tergantung
nantilah. Saya belum bicara dengan Pak Sudikerta. Saya nggak pernah ketemu
dengan Pak Sudikerta. Di DPD I Golkar Bali ju-ga jarang ketemu,” lanjut ayah
dari anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Karangasem, Ni Putu Yuli Artini ini.
Dalam internal Golkar Bali mulai
berhembus wacana Paket Mantra-Linggih (Rai Mantra-Demer). Pertimbangannya,
Mantra-Linggih dianggap paling berpeluang membendung KBS-Ace (Wayan
Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati), Cagub-Cawagub Bali yang diusung
PDIP bersama PKPI-PAN. Paket Mantra-Linggih adalah pemetaan kekuatan besar,
yang menjadi representasi Bali Selatan dan Bali Utara. Rai Mantra adalah tokoh
asal Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar yang kini menjabat Walikota Denpasar dan
menjadi representasi kekuatan Bali Selatan. Sedangkan Demer yang berasal dari
Bulelang menjadi representasi kekuatan Bali Utara. Sumber menyebutkan, kalau Mantra-Gus Adhi tidak
mungkin bisa menang, karena paket ini merupakan kombinasi Bali Selatan-Bali
Selatan. Kalau Mantra-Geredeg, secara peta politik juga tidak masuk. “Geredeg
asal Karangasem, sementara Rai Mantra berbasis massa di Karangasem selain
Denpasar. Maka, yang paling tepat itu Mantra-Linggih, sebagai kekuatan Bali
Selatan-Bali Utara,” ujar sumber tadi.
No comments:
Post a Comment