BALI - Ketua DPD I Golkar Bali dan 9
Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali kompak naik ke podium Munaslub untuk
nyatakan dukungan terhadap Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Golkar.
Dukungan untuk Airlangga Hartarto tersebut disampaikan Ketua DPD I Golkar Bali
Ketut Sudikerta dalam pandangan umumnya pada hari kedua Munaslub Golkar di
Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan, Jakarta, Selasa malam. Dalam
penyampaian dukungan semalam, Sudikerta alias SGB didampingi Sekretaris DPD I
Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry. Bahkan, para Ketua DPD II Golkar
Kabupaten/Kota se-Bali juga ikut naik ke podium mendampingi SGB tadi malam.
Mereka masing-masing Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra, Ketua DPD II
Golkar Tabanan Ketut Arya Budi Giri, Ketua DPD II Golkar Denpasar I Wayan
Mariyana Wandira, Ketua DPD II Golkar Buleleng I Putu Singyen, Ketua DPD II
Golkar Bangli I Wayan Gunawan, Ketua DPD II Golkar Klungkung I Made Ariandi,
Ketua DPD II Golkar Jembrana I Wayan Suardika, Ketua DPD II Golkar Karangasem I
Made Sukerana, dan Ketua DPD II Golkar Gianyar I Made Dauh Wijana. Dalam
pandangan umumnya, SGB menyampaikan bahwa berbagai badai cobaan awalnya memang
sempat membuat elektabilitas Golkar menurun. "Tapi, dengan dengan
soliditas para elite dan jajaran kader Golkar, pemahaman, penghayatan, serta
pengamalan doktrin karya dan kekaryaan Golkar, pengembangan kreativitas dan
inovasi untuk menjawab perkembangan lingkungan strategis, kami yakin Partai
Golkar segera bangkit, maju, dan menang, " ujar SGB.
SGB menegaskan, Golkar Bali
mendukung dan mengusulkan penetapan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP
Golkar dengan masa bhakti sampai tahun 2019 mendatang. "Kami Golkar Bali
mendukung, memilih, dan mengusulkan penetapan Airlangga Hartarto sebagai Ketua
Umum DPP Golkar sampai 2019, " tegas politisi Golkar asal Desa Pecatu,
Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang juga Wakil Gubernur Bali 2013-2018 ini. Dalam
pandangan umumnya, SGB juga merekomendasikan kepada ketua umum terpilih
Airlangga Hartarti untuk melaksanakan revitalisasi pengurus DPP Golkar, sesuai
dengan kebutuhan organisasi secara profesional. "Untuk konsolidasi
organisasi ke depan, kami merekomendasikan kepada ketua umum terpilih untuk
melaksanakan revitalisasi penguru sesuai kebutuhan organisasi," tegasnya.
SGB juga menyampaikan rasa
prihatin atas dampak bencana alam erupsi Gunung Agung yang berdampak kepada
kunjungan wisatawan ke Bali. Kami berharap elemen Golkar mempromosikan bahwa
Bali aman untuk dikunjungi. "Kami juga sampaikan kondisi Bali sangat aman
untuk dikunjungi. Kami mengundang seluruh jajaran kader Golkar dan keluarga
berlibur ke Bali data Natal dan Tahun Baru nanti," ajaknya. Sementara,
merapatnya Golkar Bali ke Airlangga Hartarto disebut-sebut sebagai sinyal
strategi politik lihai yang dimainkan SGB untuk mengamankan tiket rekomendasi
Cagub Bali 2018 yang sudah dikantonginya. Kader senior Golkar, Dewa Ngakan Rai
Budiasa, mengatakan SGB berusaha meningkatkan posisi tawar dengan kubu
Airlangga. Cara ini lumrah dalam politik. "Meskipun tidak pernah diungkapkan
ke publik, setidaknya ini ada indikasi untuk membentengi rekomendasi Cagub yang
telah dikandontongi SGB, supaya tidak diutak-atik DPP Golkar di bawah pimpinan
Airlangga," ujar Rai Budiasa.
Rai Budiasa menyebutkan,
pergantian tampuk pimpinan DPP Golkar dari Setya Novanto ke Airlangga membuat
Golkar Bali terpolarisasi menjadi dua kubu. Dampaknya lebih jauh adalah
soal dukung mendukung Cagub-Cawagub. Ada
yang mendorong Sudikerta tetap sebagai Cagub Bali, sebagaimana telah
dideklarasikan para Ketua DPD II Golkar se-Bali. Ada pula yang mendorong
Sudikerta cukup menjadi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) saja. "Rekomendasi
Cagub Bali untuk SGB dari DPP Golkar bisa saja aman, kalau ada lobi kuat ke Airlangga
oleh Sudikerta dengan bukti sebuah dukungan kompak di Munaslub. Tapi,
rekomendasi bisa saja berubah kalau DPP Golkar punya analisa politik dengan
mendengar aspirasi kader dari Bali. Sekarang kubu yang mana lebih kuat
pengaruhnya kepada Airlangga?” katanya. “Saya nggak perlu sebutkan kubunya.
Semua sudah tahu. Bisa saja DPP Golkar menguatkan posisi Cagub yang telah
dikantongi SGB atau sebaliknya ubah rekomendasi. Ini politik, Bung,"
lanjut politisi senior mantan Ketua OKK DPD I Golkar Bali ini.
No comments:
Post a Comment