Doranginfo - Calon gubernur dan wakil gubernur
NTT dari pintu Partai Golkar kian mengerucut. Setelah dalam rapat pleno DPP
Partai Golkar, Rabu (13/12) tengah malam di Jakarta, petinggi DPP Golkar
sepakat mengusung Victor Bungtilu Laiskodat (VBL) dan Josep Nae Soi (JNS)
sebagai calon gubernur dan wakil gubernur NTT. Ketua Bidang Pengawasan
Pembangunan DPP Partai Golkar, Melchias Marcus Mekeng yang dikonfirmasi.
Dukungan Partai Golkar sudah mengarah pada
paket VBL-JNS. Walaupun dalam rapat pleno belum diputuskan secara resmi, namun
semuanya sudah setuju. Tinggal proses selanjutnya setelah Ketua Umum DPP Partai
Golkar yang baru, Airlangga Hartarto ditetapkan secara resmi menjadi Ketua Umum
Partai Golkar dalam Munaslub pekan depan. “Tanggal 19 Munaslub jadi setelah
Munaslub langsung tetapkan (VBL-JNS),” jelas Mekeng. Ia juga menjelaskan alasan
para petinggi Partai Golkar memilih pasangan ini.
Kedua figur ini sangat layak
karena sudah kenyang pengalaman di politik. VBL yang merupakan politikus Partai
Nasdem kini menjabat Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI. Bahkan sebelumnya VBL
juga pernah menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar. “VBL punya jaringan
luas, pengalaman yang tidak diragukan dan tentu punya logistik yang cukup,”
kata Mekeng. Selanjutnya, menurut Mekeng, Josep Nae Soi juga politikus senior
Partai Golkar yang kenyang pengalaman di Senayan. JNS sendiri adalah anggota
DPR RI dua periode. JNS juga punya pengalaman dalam berbagai organisasi tingkat
nasional maupun dunia. “Beliau senior di Partai Golkar dan juga punya basis
massa yang cukup besar. Jadi ini dua kekuatan yang kita dorong untuk membangun
NTT lebih baik lima tahun ke depan,” kata Mekeng yang juga mantan Ketua Badan
Anggaran DPR RI ini.
Sementara itu, Josep Nae Soi yang
dikonfirmasi enggan memberikan keterangan. Menurutnya, sebagai kader Partai
Golkar, jika partai menugaskannya, ia selalu siap. “Saya serahkan sepenuhnya
kepada DPP untuk menentukan. Kalau saya ditugaskan, saya siap,” kata Nae Soi. Sementara
itu, Ketua DPD I Partai Golkar NTT, Melki Laka Lena yang dikonfirmasi mengaku
sampai saat ini belum ada keputusan DPP. Oleh karena itu, DPD I Partai Golkar
NTT tetap menunggu. “Kalau sudah ada keputusan, pasti disampaikan secara resmi.
Jadi kita tunggu saja,” kata Melki singkat.
Sementara itu, Melkias Marcus
Mekeng menjadi calon kuat Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar
mendampingi Ketua Umum Partai Golkar yang baru, Airlangga Hartarto. Hal ini
disampaikan Wakil Sekjen, Josep Nae Soi. Menurutnya, dalam rapat pleno DPP Rabu
malam lalu, sejumlah kader Golkar mengusulkan nama Melkias Mekeng menjadi
Sekjen DPP Partai Golkar. Melkias dinilai layak menjadi Sekjen karena merupakan
politisi senior Partai Golkar. Ia juga punya peran penting di DPR RI, bahkan
pernah menjadi Ketua Badan Anggaran. “Ada aspirasi untuk mendukung Pak Melki
menjadi Sekjen. Beberapa Ketua DPD mengusulkan nama beliau. Dan banyak yang
mendukung, sehingga kita tunggu saja proses selanjutnya,” kata Nae Soi.
Melkias Mekeng yang dikonfirmasi
membenarkan adanya usulan namanya menjadi Sekjen. Menurutnya, hal itu wajar
saja. Namun, itu menjadi kewenangan penuh Ketua Umum. Oleh karena itu, jika
memang dipercaya oleh Airlangga, ia siap menjalankan tugas. “Sebagai kader yang
baik, saya siap laksanakan,” tegas Mekeng. Sejak tahun 2015 lalu, Melkias
Mekeng adalah politisi Golkar yang terus mendorong Airlangga maju sebagai calon
ketua umum. Namun, Airlangga kalah oleh tokoh-tokoh senior Golkar lainnya,
termasuk Setya Novanto. Akhirnya, dalam Munas partai Golkar di Bali, Airlangga
pun mengalah. Mekeng bahkan menjadi tim sukses Airlangga kala itu.
No comments:
Post a Comment