Wednesday, December 27, 2017

Golkar Target 15 Kursi DPR Papua Barat Dalam Pileg 2019

POLITIK  - Sekretaris Wilayah Papua Barat DPP Partai Golkar, Viktor May mengemukakan, target perolehan kursi di pileg 2019 adalah 13-15 kursi di tingkat DPR Provinsi. “Maping politik telah dilakukan. Dengan kekuatan 9 kepala daerah dijabat oleh kader golkar, kita punya ambisi bisa mendapatkan 13-15 kursi sehingga kita bisa sebagai pemenang pemilu,” katanya. Menurut Viktor, internal partai golkar sangat dinamis – yang dipengaruhi oleh kasus e-KTP. Ia mengakui, hasil survei, kasus tersebut cukup berpengaruh terhadap soliditas partai serta tingkat kesukaan dan keberpihakan terhadap partai. “Ini menjadi ancaman bagi kita. Tetapi semua kader golkar sudah sadar untuk melaksanakan munaslub. Untuk tingkat daerah, sudah tidak ada perombakan. Saat ini hanya pemantapan saja menuju 2019,” tuturnya. Dikatakan, survei terhadap bakal calon legislatif akan dilakukan sehingga diketahui kelemahan, kekuatan, dan penyebaran tingkat elektabilitas dan popularitas masing-masing calon. “Ini dilakukan karena ada caleg yang dipilih secara objektif dari pengurus DPD tingkat 1 dan 2 hingga tingkat pusat yang memiliki track record khusus. Ada pula yang dijaring melalui pendaftaran yang dibuka,” bebernya.
Pada pileg 2014 lalu, partai berlambang pohon beringin ini berhasil meraih 9 kursi di DPR Papua Barat (DPRPB). Partai golkar menargetkan perolehan kursi pada pileg 2019 ke depan, sebanyak 15 kursi.  Sekretaris DPD Golkar Provinsi Papua Barat, Ortis Sagrim mengemukakan, dinamika yang terjadi ditubuh partai akibat permasalahan yang melilit sejumlah kader parta di tingkat nasional. Diklaim tidak akan mempengaruhi elektabilitas dan popularitas golkar. “Masyarakat tidak melihat partai tetapi melihat figur, karena partai (golkar) mempunyai program dan kebijakan yang dilaksanakan untuk mendorong kemakmuran dan kesejahteraan rakyat,” ujar Ortis. Di Papua Barat, partai ini telah menyelesaikan agenda konsolidasi organisasi. Ortis mengaku, konsolidasi sudah dilakukan hingga ke tingkat bawah. Selain menjadi perintah organisasi, tahapan ini juga menjadi strategi wajib yang selalu dilakukan oleh setiap parpol.
Menakar seberapa besar peluang golkar di Provinsi Papua Barat dalam pileg 2019 ke depan, lanjut Ortis, target golkar adalah meraih sebanyak 15 kursi. Artinya, tidak tertutup kemungkinan golkar bisa ‘menguasai’ parlemen di tingkat provinsi. “Kader golkar itu, kader yang solid. Kita punya mekanisme konsolidasi yang diatur oleh peraturan organisasi. Kader-kader akan kerja maksimal dengan sumber daya yang dimiliki untuk memperoleh kursi yang maksimal pula,” tambahnya.

Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua Barat, Roby Nauw optimis, partainya bisa mengulang sukses pada pileg 2019 nanti. Ia mengatakan, saat ini demokrat menempati urutan ke tiga nasional berdasarkan hasil survei. “Golkar targetkan 15 kursi, itu rencana mereka karena diukur dengan kekuatan saat ini dengan mengandalkan para bupati yang berasal dari golkar. 2014, demokrat tidak memiliki satupun bupati tetapi kami bisa melewati mereka,” tukasnya. Roby menegaskan, saat ini demokrat memiliki kader yang menjadi kepala daerah di dua daerah. “Minimal, kami mempertahankan kursi kemarin (hasil pileg 2014, red), 9 kursi. Kami tidak akan mendahului kehendak Tuhan,” ucapnya. Roby menambahkan, golkar memiliki “mesin uang”. Ini merujuk pada mesin birokrasi – yang dikuasai oleh parpol yang pernah berjaya di jaman orde baru itu. “Demokrat tidak punya mesin itu. Tetapi, kami telah membuktikan hegemoni golkar bahwa sejak Indonesia merdeka, golkar berkuasa di Indonesia Timur tapi kami adalah tantangan mereka, kami lawan terberat mereka. Kami tidak mau melepas posisi ketua,” tandasnya.

No comments:

Post a Comment