POLITIK - Sekretaris Wilayah Papua Barat
DPP Partai Golkar, Viktor May mengemukakan, target perolehan kursi di pileg
2019 adalah 13-15 kursi di tingkat DPR Provinsi. “Maping politik telah
dilakukan. Dengan kekuatan 9 kepala daerah dijabat oleh kader golkar, kita
punya ambisi bisa mendapatkan 13-15 kursi sehingga kita bisa sebagai pemenang
pemilu,” katanya. Menurut Viktor, internal partai golkar sangat dinamis – yang
dipengaruhi oleh kasus e-KTP. Ia mengakui, hasil survei, kasus tersebut cukup
berpengaruh terhadap soliditas partai serta tingkat kesukaan dan keberpihakan terhadap
partai. “Ini menjadi ancaman bagi kita. Tetapi semua kader golkar sudah sadar
untuk melaksanakan munaslub. Untuk tingkat daerah, sudah tidak ada perombakan.
Saat ini hanya pemantapan saja menuju 2019,” tuturnya. Dikatakan, survei
terhadap bakal calon legislatif akan dilakukan sehingga diketahui kelemahan,
kekuatan, dan penyebaran tingkat elektabilitas dan popularitas masing-masing
calon. “Ini dilakukan karena ada caleg yang dipilih secara objektif dari
pengurus DPD tingkat 1 dan 2 hingga tingkat pusat yang memiliki track record
khusus. Ada pula yang dijaring melalui pendaftaran yang dibuka,” bebernya.
Pada pileg 2014 lalu, partai
berlambang pohon beringin ini berhasil meraih 9 kursi di DPR Papua Barat
(DPRPB). Partai golkar menargetkan perolehan kursi pada pileg 2019 ke depan,
sebanyak 15 kursi. Sekretaris DPD Golkar
Provinsi Papua Barat, Ortis Sagrim mengemukakan, dinamika yang terjadi ditubuh
partai akibat permasalahan yang melilit sejumlah kader parta di tingkat
nasional. Diklaim tidak akan mempengaruhi elektabilitas dan popularitas golkar.
“Masyarakat tidak melihat partai tetapi melihat figur, karena partai (golkar)
mempunyai program dan kebijakan yang dilaksanakan untuk mendorong kemakmuran
dan kesejahteraan rakyat,” ujar Ortis. Di Papua Barat, partai ini telah
menyelesaikan agenda konsolidasi organisasi. Ortis mengaku, konsolidasi sudah
dilakukan hingga ke tingkat bawah. Selain menjadi perintah organisasi, tahapan
ini juga menjadi strategi wajib yang selalu dilakukan oleh setiap parpol.
Menakar seberapa besar peluang
golkar di Provinsi Papua Barat dalam pileg 2019 ke depan, lanjut Ortis, target
golkar adalah meraih sebanyak 15 kursi. Artinya, tidak tertutup kemungkinan
golkar bisa ‘menguasai’ parlemen di tingkat provinsi. “Kader golkar itu, kader
yang solid. Kita punya mekanisme konsolidasi yang diatur oleh peraturan
organisasi. Kader-kader akan kerja maksimal dengan sumber daya yang dimiliki
untuk memperoleh kursi yang maksimal pula,” tambahnya.
Ketua DPD Partai Demokrat
Provinsi Papua Barat, Roby Nauw optimis, partainya bisa mengulang sukses pada
pileg 2019 nanti. Ia mengatakan, saat ini demokrat menempati urutan ke tiga
nasional berdasarkan hasil survei. “Golkar targetkan 15 kursi, itu rencana
mereka karena diukur dengan kekuatan saat ini dengan mengandalkan para bupati
yang berasal dari golkar. 2014, demokrat tidak memiliki satupun bupati tetapi
kami bisa melewati mereka,” tukasnya. Roby menegaskan, saat ini demokrat
memiliki kader yang menjadi kepala daerah di dua daerah. “Minimal, kami
mempertahankan kursi kemarin (hasil pileg 2014, red), 9 kursi. Kami tidak akan
mendahului kehendak Tuhan,” ucapnya. Roby menambahkan, golkar memiliki “mesin
uang”. Ini merujuk pada mesin birokrasi – yang dikuasai oleh parpol yang pernah
berjaya di jaman orde baru itu. “Demokrat tidak punya mesin itu. Tetapi, kami
telah membuktikan hegemoni golkar bahwa sejak Indonesia merdeka, golkar
berkuasa di Indonesia Timur tapi kami adalah tantangan mereka, kami lawan
terberat mereka. Kami tidak mau melepas posisi ketua,” tandasnya.
No comments:
Post a Comment