Kasus hukum yang menjerat Ketua
Umum Non Aktif Partai Golkar Setya Novanto telah memantik berbagai tanggapan
negatif dari masyarakat NTT. Terlebih lagi ketika Ketua DPD I Partai Golkar
Nusa Tenggara Timur, Melki Laka Lena beberapa waktu lalu menyatakan dukungannya
terhadap Setya Novanto, meski Anggota DPR RI Dapil NTT itu sudah terjerat kasus
hukum korupsi E-KTP, dan sedang ditahan oleh KPK.
Kisruh Partai Golkar ini
kemudian menuai beragam tanggapan dari seluruh Ketua DPD II Partai Golkar di
NTT. Di sela-sela Rapat Pleno Di Perluas Partai Golkar Provinsi NTT yang
dilaksanakan di Hotel Swiss-bellin Kristal Kupang, Senin (4/12/2017) siang
tadi, Ketua DPD II Partai Golkar Flores Timur, Yoseph Sani Betan kepada media
menyatakan prinsip dan sikap DPD II Partai Golkar Flotim yang mendukung
digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar untuk
memilih pengurus DPP defenitif Partai Golkar. “Sikap DPD II Flotim jelas, bahwa
kita mendukung digelarnya Munaslub Partai Golkar untuk memilih pengurus
defenitif. Namun kita juga harus menghormati proses hukum yang sedang dijalani
oleh Pak Setya Novanto,” jelas dia. Meskipun terjerat kasus hukum korupsi E-KTP, namun
Ketua Umum Non Aktif Partai Golkar, Setya Novanto adalah Anggota DPR RI Dapil
NTT yang selama ini sudah berjuang baik melalui lobi-lobi anggaran maupun
kebijakan lainnya untuk membantu pembangunan di NTT. Setya Novanto juga adalah
salah satu tokoh Partai Golkar yang selama ini sudah berjuang membesarkan
Partai Golkar baik sebagai kader maupun sebagai Ketua Umum.
Menurut Yoseph Sani Betan yang
juga adalah Ketua DPRD Kabupaten Flores Timur ini, seluruh kader Partai Golkar
juga wajib menghormati proses hukum yang sedang dijalani oleh Ketua Umum Non
Aktif Partai Golkar, Setya Novanto. Sehingga Partai Golkar bisa menyelesaikan
kisruh internal dengan elegan tanpa harus menimbulkan konflik horisontal di kubu
internal Partai Golkar. “Kita juga mendukung Munaslub digelar setelah adanya
putusan pra peradilan Pak Setya Novanto sesuai dengan hasil pleno DPP kemarin.
Jika keadaan memaksa bahwa harus ada kepengurusan defenitif untuk kepentingan
Partai Golkar menghadapi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, maka Munaslub juga bisa
digelar lebih cepat demi kepentingan Partai Golkar,” tambahnya. Meski demikian,
sosok politisi sejuk dan cerdas ini lebih menginginkan agar semua pihak bisa
bergandeng tangan untuk mengakhiri kisruh Partai Golkar dengan baik tanpa
menimbulkan konflik dan kubu-kubuan di internal Partai Golkar. “Kita ingin
untuk menutup lembaran lama dan membuka lembaran baru dengan elegan tanpa harus
menimbulkan konflik horisontal. Itu sikap kita yang sudah disampaikan dalam
pleno tadi,” ujar Betan.
Ketua DPD II Partai Golkar
Kabupaten Flores Timur, Yoseph Sani Betan merupakan perwakilan pertama yang
menyampaikan pandangannya terkait kisruh Partai Golkar dalam Rapat Pleno Di
Perluas Partai Golkar Provinsi NTT yang dihadiri oleh sejumlah Ketua dan
Perwakilan DPD II Partai Golkar seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
No comments:
Post a Comment