Monday, December 4, 2017

Ketua DPD II Partai Golkar NTT : ”Membuka Lembaran Baru Partai Golkar Secara Elegan”

Kasus hukum yang menjerat Ketua Umum Non Aktif Partai Golkar Setya Novanto telah memantik berbagai tanggapan negatif dari masyarakat NTT. Terlebih lagi ketika Ketua DPD I Partai Golkar Nusa Tenggara Timur, Melki Laka Lena beberapa waktu lalu menyatakan dukungannya terhadap Setya Novanto, meski Anggota DPR RI Dapil NTT itu sudah terjerat kasus hukum korupsi E-KTP, dan sedang ditahan oleh KPK. 

Kisruh Partai Golkar ini kemudian menuai beragam tanggapan dari seluruh Ketua DPD II Partai Golkar di NTT. Di sela-sela Rapat Pleno Di Perluas Partai Golkar Provinsi NTT yang dilaksanakan di Hotel Swiss-bellin Kristal Kupang, Senin (4/12/2017) siang tadi, Ketua DPD II Partai Golkar Flores Timur, Yoseph Sani Betan kepada media menyatakan prinsip dan sikap DPD II Partai Golkar Flotim yang mendukung digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar untuk memilih pengurus DPP defenitif Partai Golkar. “Sikap DPD II Flotim jelas, bahwa kita mendukung digelarnya Munaslub Partai Golkar untuk memilih pengurus defenitif. Namun kita juga harus menghormati proses hukum yang sedang dijalani oleh Pak Setya Novanto,” jelas dia. Meskipun  terjerat kasus hukum korupsi E-KTP, namun Ketua Umum Non Aktif Partai Golkar, Setya Novanto adalah Anggota DPR RI Dapil NTT yang selama ini sudah berjuang baik melalui lobi-lobi anggaran maupun kebijakan lainnya untuk membantu pembangunan di NTT. Setya Novanto juga adalah salah satu tokoh Partai Golkar yang selama ini sudah berjuang membesarkan Partai Golkar baik sebagai kader maupun sebagai Ketua Umum.
Menurut Yoseph Sani Betan yang juga adalah Ketua DPRD Kabupaten Flores Timur ini, seluruh kader Partai Golkar juga wajib menghormati proses hukum yang sedang dijalani oleh Ketua Umum Non Aktif Partai Golkar, Setya Novanto. Sehingga Partai Golkar bisa menyelesaikan kisruh internal dengan elegan tanpa harus menimbulkan konflik horisontal di kubu internal Partai Golkar. “Kita juga mendukung Munaslub digelar setelah adanya putusan pra peradilan Pak Setya Novanto sesuai dengan hasil pleno DPP kemarin. Jika keadaan memaksa bahwa harus ada kepengurusan defenitif untuk kepentingan Partai Golkar menghadapi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, maka Munaslub juga bisa digelar lebih cepat demi kepentingan Partai Golkar,” tambahnya. Meski demikian, sosok politisi sejuk dan cerdas ini lebih menginginkan agar semua pihak bisa bergandeng tangan untuk mengakhiri kisruh Partai Golkar dengan baik tanpa menimbulkan konflik dan kubu-kubuan di internal Partai Golkar. “Kita ingin untuk menutup lembaran lama dan membuka lembaran baru dengan elegan tanpa harus menimbulkan konflik horisontal. Itu sikap kita yang sudah disampaikan dalam pleno tadi,” ujar Betan.

Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Flores Timur, Yoseph Sani Betan merupakan perwakilan pertama yang menyampaikan pandangannya terkait kisruh Partai Golkar dalam Rapat Pleno Di Perluas Partai Golkar Provinsi NTT yang dihadiri oleh sejumlah Ketua dan Perwakilan DPD II Partai Golkar seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

No comments:

Post a Comment