Sejumlah Ketua DPD 1 Partai
Golkar menemui Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Kamis pagi (30/11) tadi.
Salah satu yang dibahas dalam pertemuan tersebut yakni terkait rencana Munaslub
Partai Golkar. Salah satu Ketua DPD yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut
ialah Ketua DPD Partai Golkar Provinsi NTT, Melki Laka Lena. Melki menjelaskan
alasan dirinya tidak ikut menemui presiden karena menghormati hasil sidang
pleno, Selasa pekan kemarin. Menurut Melki, terlalu dini Golkar membicarakan
Munaslub untuk menentukan pengganti Setya Novanto sebagai Ketua Umum.
Berdasarkan hasil rapat pleno
yang telah disepakati bersama, pelaksanaan Munaslub ditentukan berdasarkan
putusan sidang praperadilan Novanto. "Karena saya mematuhi pleno saya
tidak hadir. Kalau hasil pleno kan (Munaslub) nunggu praperadilan," jelas
Melki saat menjadi pembicara didiskusi Dialektika Demokrasi 'Kursi Kosong Ketua
DPR' di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (30/11). Melki menyadari, banyak
desakan yang meminta Golkar segera melakukan Munaslub agar jabatan Ketua DPR
tidak ikut tersandera. Meski begitu Melki menilai, Golkar juga perlu menunggu
hasil praperadilan Novanto sesuai hasil kesepakatan rapat pleno. "Sebagai
negara hukum kita harus sabar menunggu hasil praperadilan," ujar Melki
No comments:
Post a Comment