Wednesday, November 29, 2017

Golkar Papua: “Usung Airlangga, elite partai supaya tenangkan diri”

Plt Ketua DPD I Golkar Papua, Aziz Samual tak setuju dengan pertemuan yang dilakukan oleh Airlangga Hartarto bersama sejumlah pengurus DPD I di rumah dinas Widya Chandra, Rabu (29/11). Menurut Aziz, hal itu justru memperkeruh suasana Golkar yang tengah dilanda badai usai Setya Novanto ditahan KPK karena korupsi e-KTP. Aziz mencium ada sebuah desain agar Airlangga mengambil alih Partai Golkar. Menurut dia, hal itu malah bisa memecah belah Golkar seperti era Aburizal Bakrie dan Agung Laksono terdahulu. "Ini sebuah desain, kan ada mekanisme, tidak perlu mendorong-dorong, ikuti saja mekanisme yang sudah ada, kan mendorong-dorong Airlangga-Airlangga itu akhirnya jadi tidak bagus buat partai ini ke depan," kata Aziz, Kamis (30/11). "Kepada semua DPD I saya imbau agar bersabar, jangan buat keruh suasana, kita bangun bersama," tambah dia. Mekanisme yang dimaksud Aziz adalah hasil rapat pleno Golkar pada 21 November lalu. Keputusannya, menunjuk Idrus Marham sebagai plt ketua umum. Menunggu hasil praperadilan Novanto melawan KPK. Jika Novanto menang, maka ketua DPR itu masih jabat ketua umum. Jika kalah, akan dibahas lagi rencana munaslub.


Aziz pun menegaskan, tidak semua DPD I hadir dalam pertemuan dengan Airlangga semalam. Dia pun mengimbau kepada DPD I, boleh saja bermanuver, tapi harus taat azaz, jangan menyalahi mekanisme hasil rapat pleno Golkar 21 November lalu. "Saya tidak hadir dan tidak diundang semalam. Saya pikir juga belum semua yang hadir, NTT tidak, Papua tidak, Maluku tidak hadir, jadi belum solid, hanya spekulasi (solid dukung Airlangga)," kata Aziz. Soal setuju atau tidak dirinya munaslub, dia mengatakan, semua setuju digelar munaslub. Tapi, lagi-lagi dia mengingatkan, ada mekanisme partai yang harus dilalui sesuai dengan AD/ART. "Saya mengimbau kepada teman-teman apalagi elite partai, supaya tenangkan diri, jangan ada kebelah. Berikan kesempatan buat semua kader untuk bertarung kalau memang ada munaslub, tapi partai ada mekanisme," terang Aziz.

No comments:

Post a Comment