Thursday, November 30, 2017

Partai Golkar & Assagaff Untuk Pilgub Maluku, Sayonara PDIP

PKS  menjadi satu-satunya Parpol yang masih ditunggu oleh Said Assagaff sebelum bertarung di Pillgub Maluku. Sementara, selamat tinggal  koalisi Golkar-PDIP telah beredar. Benarkah? Harapan koalisi Golkar-PDIP telah pupus. Pasalnya, Assagaff mengambil Andreas Rentanubun Bupati Maluku Tenggara (Malra) dua periode sebagai pendamping. Itu sebab koalisi  dua raksasa parpol dipastikan kandas. Said Assagaff mengaku siap menggelar deklarasi pasangan calon bersama Rentanubun. Meski rekomendasi Partai Demokrat untuk dirinya dan Bupati Malra dua periode itu telah dikantongi untuk persyaratan dukungan kursi Parpol bersama Golkar, dia masih berharap pada PKS.

Ditanya soal harapan dirinya menggandeng kader internal PDIP Maluku Edwin Huwae sebagai pasangan calon wakil Gubernur, Assagaff hanya menjawab lirih. “Seng (lagi), tapi masa ose tanya itu ke beta, tanya ke mereka (PDIP) sana,” kata Assagaff dalam dialek Ambon, sebelum menuju mobil. Terpisah, Ketua DPW PKS Maluku Azis Sangkala dimintai konfirmasi soal penyampaian rekomendasi resmi bagi Assagaff dan calon pendampingnya ternyata ditunda. Azis mengaku sedianya penyampaian rekomendasi itu dilakukan kemarin.  “Tapi rapat (pemberian rekomendasi) ditunda. Tidak tahu kenapa,” terang Sangkala melalui sebuah pesan singkat kepada Kabar Timur.
Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Balon Gubernur-Wakil Gubernur DPD PDIP Maluku Hendrik Sahureka menegaskan, karena Said Assagaff telah mengambil Andreas Rentanubun sebagai calon Wakil Gubernur, harapan koalisi PDIP-Golkar menjadi nihil. “Jadi bagaimana mungkin berkoalisi dengan Golkar? PDIP hanya mau katakan Sayonara untuk Pa Assagaff dan Golkar,” tandas Sahureka mengutip salah satu kata dalam bahasa Jepang yang artinya ‘selamat tinggal’ itu.
Kabar lain yang berhasil dihimpun Kabar Timur menyebutkan, harapan Assagaf direkomendasi PDIP memang sudah nihil. Hanya saja, tak bisa dipungkiri bila dinamika politik “SA-EH” masih riang dipublik Maluku.  Harapan publik duet “SA-EH”  di Pilkada Maluku masih memungkinkan terjadi. “Dimana-mana politik saling menjegal kepentingan masing-masing figur dan kader. PDIP masih belum putuskan rekomendasi kepada siapa. Semua masih berpeluang mendapatkan rekomendasi itu,” sebut salah satu politisi PDIP kepada Kabar Timur, kemarin.
Siapapun yang berproses di PDIP akan berpeluang sama sepenjang rekomendasi resmi belum dikeluarkan. “Saya kira mari kita berikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat.  Sehingga dinamika politik ini memberikan hawa yang positif juga,” terangnya menutup. (KTA) Harapan koalisi Golkar-PDIP telah pupus. Pasalnya, Assagaff mengambil Andreas Rentanubun Bupati Maluku Tenggara (Malra) dua periode sebagai pendamping. Itu sebab koalisi  dua raksasa parpol dipastikan kandas. Kepada Kabar Timur, Said Assagaff mengaku siap menggelar deklarasi pasangan calon bersama Rentanubun. Meski rekomendasi Partai Demokrat untuk dirinya dan Bupati Malra dua periode itu telah dikantongi untuk persyaratan dukungan kursi Parpol bersama Golkar, dia masih berharap pada PKS. “Masih tunggu rekomendasi PKS untuk Pa Andre, biar satu kali jalan kita deklarasi,” aku Assagaff ditemui di salah satu rumah kopi, kawasan jalan Sam Ratulangi Rabu (29/11), kemarin. Ditanya soal harapan dirinya menggandeng kader internal PDIP Maluku Edwin Huwae sebagai pasangan calon wakil Gubernur, Assagaff hanya menjawab lirih. “Seng (lagi), tapi masa ose tanya itu ke beta, tanya ke mereka (PDIP) sana,” kata Assagaff dalam dialek Ambon, sebelum menuju mobil.
Terpisah, Ketua DPW PKS Maluku Azis Sangkala dimintai konfirmasi soal penyampaian rekomendasi resmi bagi Assagaff dan calon pendampingnya ternyata ditunda. Azis mengaku sedianya penyampaian rekomendasi itu dilakukan kemarin. “Tapi rapat (pemberian rekomendasi) ditunda. Tidak tahu kenapa,” terang Sangkala melalui sebuah pesan singkat kepada Kabar Timur.Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Balon Gubernur-Wakil Gubernur DPD PDIP Maluku Hendrik Sahureka menegaskan, karena Said Assagaff telah mengambil Andreas Rentanubun sebagai calon Wakil Gubernur, harapan koalisi PDIP-Golkar menjadi nihil.  “Jadi bagaimana mungkin berkoalisi dengan Golkar? PDIP hanya mau katakan Sayonara untuk Pa Assagaff dan Golkar,” tandas Sahureka mengutip salah satu kata dalam bahasa Jepang yang artinya ‘selamat tinggal’ itu.

Harapan Assagaf direkomendasi PDIP memang sudah nihil. Hanya saja, tak bisa dipungkiri bila dinamika politik “SA-EH” masih riang dipublik Maluku.  Harapan publik duet “SA-EH”  di Pilkada Maluku masih memungkinkan terjadi.  “Dimana-mana politik saling menjegal kepentingan masing-masing figur dan kader. PDIP masih belum putuskan rekomendasi kepada siapa. Semua masih berpeluang mendapatkan rekomendasi itu,” sebut salah satu politisi PDIP kepada Kabar Timur, kemarin. Siapapun yang berproses di PDIP akan berpeluang sama sepenjang rekomendasi resmi belum dikeluarkan. “Saya kira mari kita berikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat.  Sehingga dinamika politik ini memberikan hawa yang positif juga,” terangnya menutup.

No comments:

Post a Comment